Polemik Blunder 'Menantu Malaikat' Edy Rahmayadi

14 Juni 2024 7:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
Ketua TKD Paslon AMIN wilayah Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, di acara Haul Guru ke-21 Saidi Syekh H Amir Damsar Syarif Alam di Pondok Pesantren Persulukan Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis, Deli Serdang, Sumatra Utara, Minggu (3/12/2023). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua TKD Paslon AMIN wilayah Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, di acara Haul Guru ke-21 Saidi Syekh H Amir Damsar Syarif Alam di Pondok Pesantren Persulukan Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis, Deli Serdang, Sumatra Utara, Minggu (3/12/2023). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Pernyataan Eks Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, yang menyebut siap melawan siapa pun, termasuk "menantu malaikat" disorot.
ADVERTISEMENT
Pernyataan itu dilontarkan oleh Edy saat ditanya kesiapannya melawan Bobby, menantu Presiden Jokowi, yang juga berencana maju di Pilgub Sumut 2024.
"Saya sama siapa pun [tak takut melawan]. Jangankan mantunya presiden, sama mantunya malaikat pun kalau boleh kita lawan," ucap Edy sambil bergurau di kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (11/6).

Respons Bobby

Walikota Medan Bobby Nasution datang ke DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin (6/11/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Wali Kota Medan Bobby Nasution enggan merespons pernyataan Edy Rahmayadi itu. "Saya enggak jawab. Takut [salah menanggapi]," kata Bobby di Kantor DPW PAN Sumut pada Rabu (12/6).
Lantas, apakah Bobby siap juga melawan Edy?
Bobby juga enggan menanggapi soal kesiapannya melawan Edy. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah adu gagasan, bukan adu personal.
“Kan saya selalu sama bukan siapa lawan siapa. Intinya bukan lawan A, lawan B, tapi gagasannya. Bukan orang per orang tapi gagasannya,” kata Bobby.
ADVERTISEMENT
“Ngapain ngomongin orang tapi gagasannya enggak dibawa. Jadi lebih bagus kalau dari saya dari partai juga semua bahas gagasan,” sambungnya.

PDIP Sumut Bela Edy

Eks Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengembalikan formulir Pilgub Sumut ke PDIP, Senin (6/5/2024). Foto: Tri Vosa/kumparan
PDIP Sumut membela calon petahana Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi soal statement ‘menantu malaikat’.
Menurut PDIP, statement Edy tersebut menggambarkan karakter Edy sebagai warga asli Sumut. Di sisi lain, hal tersebut juga hal biasa dalam berpolitik
“Pertama itu karakter Pak Edy, cara dia berkomunikasi politik kan begitu. Tegas, lugas, blak-blakan, apa adanya. Dan itu juga bukan hal baru buat kita masyarakat Sumut,” kata Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Aswan Jaya saat dihubungi, Kamis (13/6).
“Sudah biasa dia, jadi menurut saya itu biasa-biasa aja,” sambungnya.
Namun, kata Aswan, di balik ucapan Edy tersebut, ada makna politik. Katanya, lewat statement itu, Edy menyatakan kesiapannya untuk melawan siapa saja untuk mengejar gelar Sumut 1.
ADVERTISEMENT
“Beliau ingin menyatakan bahwa saya (Edy) adalah politisi yang memang dibesarkan oleh situasi politik. Dan itu menunjukkan juga bahwa saya (Edy) siap bertarung dengan siapa pun,” kata dia.
“Sekaligus dia menyatakan bahwa, ayo rakyat Sumut, ini ada calon yang secara tradisi politik dia tidak lahir dari sebuah gerakan aktivitas politik, dikarbit begitu saja,” sambungnya.

PAN Sayangkan Ucapan Edy

Mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (kedua kiri) menyapa warga saat acara perpisahan akhir masa jabatan di Kantor Gubernur Sumatera Utara, Medan, Selasa (5/9/2023). Foto: Fransisco Carolio/ANTARA FOTO
PAN Sumatera Utara ikut mengomentari statement calon gubernur Sumut petahana, Edy Rahmayadi, yang menyebut soal 'menantu malaikat'.
PAN adalah salah satu partai pendukung Wali Kota Medan, Bobby Nasution, di Pilgub Sumut.
“Ya gini ya, Pak Edy karakternya emang seperti itu ya, mungkin. Makanya kita enggak terlalu persoalkan statement Pak Edy itu,” kata Sekretaris DPW PAN Sumut Hendra Cipta saat dihubungi, Kamis (13/6).
ADVERTISEMENT
Namun ia menyayangkan, ucapan blunder itu harus keluar dari tokoh Sumatera Utara. Edy adalah eks Gubernur Sumut periode 2018-2023 lalu. Saat itu, ia berpasangan dengan Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajekshah alis Ijeck.
“Diksinya enggak tepat kalau menggunakan 'menantu malaikat. gitu,” kata Hendra.
Menurut Hendra, Edy seharusnya fokus membahas soal program kerja ke depannya. Apalagi Edy adalah mantan Gubernur Sumut. Sehingga orang akan menilai Edy dari kinerjanya, bukan dari statement-nya.