Polemik Pemilihan Ketua IKA Unpad, Ferry Mursyidan Protes Lewat Karangan Bunga

15 September 2020 15:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karangan bunga dari Ferry Mursyidan Baldan untuk IKA Unpad. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Karangan bunga dari Ferry Mursyidan Baldan untuk IKA Unpad. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pemilihan Ketua Ikatan Alumni Unpad menuai polemik. Sejumlah alumni melayangkan protesnya karena menganggap pemilihan itu tidak demokratis lantaran bukan digelar pemilihan umum raya (pemira), tapi hanya diwakili oleh 36 perwakilan Komisariat Daerah (Komda) dari nasional maupun luar negeri maupun Komisariat Fakultas (Komfak).
ADVERTISEMENT
Salah satu yang protes adalah Ferry Mursyidan Baldan, mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. Ferry yang juga menjabat sebagai penasihat IKA Unpad itu kecewa karena panitia dan presidium IKA Unpad mengabaikan suara alumni di pemilihan Ketua IKA.
"Saya sudah ingatkan, harusnya pemilu raya langsung, Itulah saya kira tetap tegaskan. Agar ada relasi ikatan antara alumni dan almamaternya," ujar Ferry kepada kumparan, Selasa (15/9).
Ferry sadar pandemi COVID-19 ini membuat orang tidak bisa berkerumun atau bahkan menggelar suatu acara besar dalam sebuah ruangan. Menurut dia, alasan panitia pemilihan ketua IKA Unpad dan presidium musyawarah besar (Mubes) yang menggunakan dasar pandemi sehingga mengubah pemilihan menjadi diwakilkan adalah sebagai bentuk lempar tanggung jawab.
ADVERTISEMENT
"Kalau kondisi COVID-19 jadi alasan, Pilkada juga waktunya diundur kan, tidak kemudian mengembalikan Pilkada langsung ke DPRD," ujar Ferry.
Ferry juga menilai mubes yang digelar oleh presidium pengurus IKA Unpad itu juga digelar secara langsung di salah satu ruangan hotel di Bandung.
"Kalau dengan alasan COVID-19, pemilu raya tidak bisa dilakukan, tapi kenapa mereka Mubes itu tatap muka di sebuah hotel. Kan sama saja," kata Ferry.
Unpad Jatinangor Foto: Flickr/Universitas Padjadjaran
Pun jika memang tak bisa dilakukan pemilihan umum secara langsung, Ferry mengatakan harusnya panitia membuat sistem pemilihan online yang melibatkan seluruh alumni Unpad. Alumni yang memiliki hak suara berhak mendaftarkan satu bulan sebelum pemilihan. Dengan demikian, kata Ferry, tingkat keterwakilan para alumni terakomodir.
ADVERTISEMENT
"Sekarang kan sudah banyak online. Mulai dari webinar dan segala macam. Ya harusnya kalau memang alasan COVID-19, panitia menyiapkan pemilihan online," ujar Ferry.
Ferry juga mengakui mengirim karangan bunga bertuliskan 'Atas Matinya Demokrasi' IKA Unpad. "Ha ha ha. Ya itu teman-teman alumni yang kecewa juga mengirimkan karangan bunga," ujar dia.
Senada dengan Ferry, alumnus Asri Vidya Dewi juga kecewa dengan sistem pemilihan Unpad secara keterwakilan. Karena menurut dia, sistem keterwakilan itu tidak mengakomodir suara alumni memilih Ketua IKA Unpad.
"Saya juga berhak memilih. Jika terjadi pandemi, harusnya bisa dengan sistem yang lain," ujar Arsi.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)