Polemik Pemulangan Tunawisma dari GOR Tanah Abang

28 April 2020 7:47 WIB
Tunawisma di DKI Jakarta. Foto: Dok. PSI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Tunawisma di DKI Jakarta. Foto: Dok. PSI Jakarta
ADVERTISEMENT
Fenomena tunawisma di tengah pandemi corona terjadi di DKI Jakarta. Para tunawisma disebut merupakan korban PHK imbas corona sehingga tak mampu lagi menyewa indekos atau kontrakan.
ADVERTISEMENT
Bahkan menurut Partai Solidaritas Indonesia (PSI), tunawisma di Jakarta semakin meningkat akhir-akhir ini. PSI menyebut para tunawisma terpaksa menggelandang seperti di Tanah Abang lantaran tak lagi memiliki biaya untuk menyewa tempat tinggal.
Namun demikian, hal itu dibantah Camat Tanah Abang, Yassin Pasaribu. Yassin mengatakan tak ada dari tunawisma yang merupakan korban PHK. Para tunawisma itu pun dievakuasi ke GOR Karet Tengsin, jumlahnya sekitar 50 orang.
"Itu enggak ada (korban PHK), sudah saya cari orangnya," kata Yassin kepada wartawan, Senin (27/4).
Menurut Yassin, para tunawisma yang dibawa ke GOR Karet Tengsin memiliki rumah. Sehingga mereka dipulangkan dengan bantuan paket bansos. Mereka yang dipulangkan sudah dites kesehatan dan dinyatakan negatif corona.
ADVERTISEMENT
Dari 50 orang yang dievakuasi ke GOR, mayoritas telah pulang ke rumahnya masing-masing usai diberi bansos. Meski demikian terdapat 9 orang yang masih menetap di GOR. Bahkan 3 di antaranya berasal dari luar Jakarta yakni Riau dan Papua.
"Yang masih stay di sana tadi (Senin) siang masih 10. Cuma (Senin) sore ini 9, karena sore ini kita ada 1 kita rujuk ibu-ibu dari Papua, karena tidak punya keluarga sama sekali di Jakarta," ujar Kepala Suku Dinas Sosial (Kasudinsos) Jakarta Pusat, Ngapuli Parangin Angin.
Tuna wisma beraktivitas di GOR Tanah Abang, Jakarta, Minggu (26/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Ngapuli menyebut 3 orang yang berasal dari luar daerah itu 2 dari Pekanbaru dan 1 dari Papua. Dua orang yang berasal dari Pekanbaru masih tinggal di GOR Karet Tengsin. Sementara 1 wanita dari Papua dikirim ke panti sosial.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, kata Ngapuli, dua warga Riau tersebut bukanlah tunawisma yang terjaring di Tanah Abang. Keduanya sengaja menyerahkan diri untuk meminta perlindungan.
2 orang itu (warga Pekanbaru) bukan kejaring, tapi dia menyerahkan diri untuk minta perlindungan. Dia sudah 2 hari di terminal Kampung Rambutan, dia kerja di Pekanbaru. Beberapa bulan lalu keluarganya di Kuningan, dia pulang," kata Ngapuli saat dihubungi, Senin (27/4).
Keduanya merupakan warga Pekanbaru yang tengah mengunjungi keluarganya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Setelah 2 hari menunggu bus yang tak kunjung berangkat, akhirnya mereka memutuskan untuk meminta perlindungan ke Dinsos DKI.
"Nah, dari Kuningan kemarin dia mau balik lagi ke Pekanbaru. Sudah tiba di terminal Kampung Rambutan dan sudah 2 hari dia di sana menunggu bus. Ternyata sudah lockdown, enggak ada lagi bus berangkat ke Sumatera," jelasnya.
Tuna wisma beraktivitas di GOR Tanah Abang, Jakarta, Minggu (26/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Ngapuli menambahkan, GOR tersebut rencananya digunakan bagi warga yang menjalani isolasi terkait corona. Namun dialihfungsikan untuk menampung tunawisma. Hal itu, kata dia, arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut Ngapuli, Anies meminta tidak boleh ada orang yang telantar di Jakarta, terlebih saat pemberlakukan PSBB.
ADVERTISEMENT
"Sesuai arahan Pak Gubernur, Pak Wali Kota dan Dinsos, jadi untuk Jakarta Pusat, untuk penampungan dari jangkauan oleh teman-teman Satpol PP dan kepolisian di tampung di GOR Kecamatan Tanah Abang," ujar Ngapuli.
Ngapuli memprediksi alih fungsi GOR sebagai tempat penampungan para tunawisma mungkin dilakukan sampai Ramadhan selesai. Tak hanya tunawisma, mereka yang tak dapat mudik dan tak memiliki tempat tinggal di Jakarta juga bisa menempati GOR. Mereka yang menempati GOR akan dijamin kebutuhan dasarnya. Mulai dari kebutuhan makan, mandi, hingga tidur.
"Yang ke luar kita sudah tidak bisa pulang. Tetap kita berikan layanan kebutuhan dasar bagi mereka yang orang daerah," ucapnya.
Petugas medis memeriksa tuna wisma di GOR Tanah Abang, Jakarta, Minggu (26/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Lebih lanjut, Ngapuli menyatakan Dinsos DKI akan terus melakukan operasi agar tak ada lagi yang memadati trotoar sebagai hunian sementara. Ia menyatakan bagi para tunawisma yang kedapatan kembali menggelandang di jalan akan ditindak. Khususnya bagi tunawisma yang sebelumnya telah diberi bekal berupa bansos.
ADVERTISEMENT
"Kita berikan surat perjanjian atau penyataan tidak akan kembali ke jalan. Kita sudah shock therapy sih. Sudah kasih ancam, karena kita sudah ada surat dan ada fotonya nanti kita lampirkan di surat itu," ucapnya.
"Kalau ketemu ya kita ada shock therapy melalui PPNS [Penyidik Pegawai Negeri Sipil] nanti di Satpol PP atau kepolisian karena kalau dari Sudinsos enggak punya kewenangan untuk itu," tutupnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.