Polemik Pernyataan Zulkifli Hasan soal LGBT

22 Januari 2018 6:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan  (Foto: Dok. DPP PAN)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Foto: Dok. DPP PAN)
ADVERTISEMENT
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR Zulkifli Hasan tengah menjadi sorotan. Pernyataannya soal lima fraksi di DPR yang setuju terhadap LGBT membuat geger sebagian pihak, mengingat mayoritas masyarakat menolak LGBT.
ADVERTISEMENT
"Saat ini di DPR sedang dibahas soal Undang-Undang LGBT atau pernikahan sesama jenis. Sudah ada lima partai politik menyetujui LGBT," kata Zulkifli.
Menag Bahas Sertifikasi Khotib dengan DPR (Foto: Viry Alifiyadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menag Bahas Sertifikasi Khotib dengan DPR (Foto: Viry Alifiyadi/kumparan)
Sesaat setelah pernyataan itu dilontarkan, komentar pedas pun muncul dari berbagai kalangan. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin termasuk orang yang sangat terkejut mendengar berita itu.
"Saya kaget sekali berita itu. LGBT itu sesuatu yang sama sekali tidak ditoleransi agama apa pun. Apalagi agama Islam," kata Lukman.
Zulkifli itu memang tidak menyebutkan secara detail fraksi mana saja yang disebut mendukung LGBT. Tak ayal, informasi yang tak lengkap ini membuat dirinya diserang oleh anggota DPR dari berbagai fraksi.
Asrul sani di harlah ppp (Foto: Rizky Mubarok/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Asrul sani di harlah ppp (Foto: Rizky Mubarok/kumparan)
Sekjen PPP, Arsul Sani, misalnya. Dia meradang dan menyebut Zulkifli Hasan hanya melakukan pencitraan.
ADVERTISEMENT
"Soal LGBT ini masuk dalam pembahasan RKUHP oleh Panja RKUHP Komisi III DPR dengan Tim Pemerintah. Pembahasan RKUHP ini telah menyelesaikan hampir seluruh rumusan norma hukum untuk Buku I maupun Buku II RKUHP, termasuk pasal-pasal yang terkait dengan perbuatan cabul dengan pelaku LGBT," kata Arsul dalam keterangan yang diterima kumparan (kumparan.com), Minggu (21/1).
Selain Arsul Sani, politikus Demokrat, Erma Ranik juga membantah pernyataan Zulkifli. Menurut dia, justru PAN yang tidak hadir dalam rapat pembahasan RUU KUHP yang salah satu isinya menolak LGBT itu.
Mardani Ali Sera, politikus PKS. (Foto: Nikolaus Harbowo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mardani Ali Sera, politikus PKS. (Foto: Nikolaus Harbowo/kumparan)
Wasekjen DPP PKS, Mardani Ali Sera juga ikut angkat bicara. Mardani memastikan partainya tetap istikamah menolak LGBT dilegalkan di Indonesia.
"PKS tidak termasuk partai yang disebut Pak Zulkifli. PKS tegas menjaga masyarakat dari segala unsur kerusakan. LGBT, miras, narkoba adalah musuh masyarakat yang harus diperangi," tutur Mardani.
Anggota Komisi II DPR Arteria Dahlan (Foto: Arteria Dahlan/Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi II DPR Arteria Dahlan (Foto: Arteria Dahlan/Facebook)
Ketua DPP PDIP, Arteria Dahlan malah menilai pernyataan Zulkifli ceroboh dan tidak didukung dengan data yang valid. Bahkan, untuk menyebut lima fraksi yang mendukung LGBT saja Zulkifli tak berani.
ADVERTISEMENT
"Sikap Pak Zulkifli dalam kapasitasnya selaku Ketua MPR secara ceroboh dan tanpa dasar melontarkan pernyataan yang keji serta cenderung menista institusi DPR, wabil khusus 5 fraksi di DPR yang juga tidak jelas fraksi yang mana," kata Arteria dalam keterangannya yang diterima Kumparan (kumparan.com), Minggu (21/1).
Menurut Arteria, sikap yang ditunjukkan mantan Menteri Kehutanan itu malah semakin membuat gaduh. Dia juga meragukan makna 4 pilar yang selama ini disampaikan oleh Zulkifli benar-benar diterapkan dalam kesehariannya.
Ilustrasi LGBT (Foto: TuendeBede/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi LGBT (Foto: TuendeBede/Pixabay)
Terus diserang dengan komentar negatif, Zulkifli akhirnya angkat bicara. Dia menjelaskan, isu yang dilontarkan itu bertujuan agar masyarakat lebih peduli dengan kondisi sosial. Terutama yang berkaitan dengan masa depan generasi muda.
"Hari-hari ini, saya banyak diprotes mengangkut LGBT dan miras. Saya diberi judul proxy war," kata Zulkifli mengisi acara di Pondok Pesantren Daarul El-Qolam di Tangerang, Banten, Minggu (21/1).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Zulkifli mengajak kepada para tokoh untuk ikut menolak paham-paham yang tidak sesuai dengan Pancasila.
"Tokoh-tokoh harus berani menyampaikan kebenaran, kewajaran, dan kewarasan. Karena diatur dalam Pancasila sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Negara kita adalah negara republik yang ber-Tuhan," ucap Zulkifli.