Polemik Pidato Prabowo Indonesia Bubar yang Kutip Novel 'Ghost Fleet'

22 Maret 2018 10:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo saat berkampanye untuk Anies-Sandi. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo saat berkampanye untuk Anies-Sandi. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pidato Prabowo Subianto yang menyampaikan adanya kajian asing tentang Indonesia akan bubar pada tahun 2030, menuai polemik. Belakangan diketahui, kajian itu berasal dari sebuah novel berjudul 'Ghost Fleet'.
ADVERTISEMENT
Hal itu diketahui dari video di Youtube yang diunggah oleh akun Gerindra TV yang menayangkan Prabowo saat menyampaikan sambutan dalam Bedah Buku 'Nasionalisme Sosialisme Pragmatisme: Pemikiran Ekomoi Politik Sumitro Djojohadikusumo' pada Senin, 18 September 2017 di FEB Universitas Indonesia, Depok.
Di sela pidatonya, Prabowo menunjukkan novel karya PW Singer dan August Cole terbitan 2015, yang menjelaskan perang China dan Amerika, namun turut meramalkan Indonesia bubar pada tahun 2030.
"Ghost Fleet ini sebetulnya novel tapi ditulis oleh 2 ahli strategi dan intelijen Amerika menggambarkan sebuah skenario perang antara China dan Amerika tahun 2030. Yang menarik dari sini bagi kita hanya satu, mereka ramalkan kalau 2030 Republik indonesia tidak ada lagi," ucap Prabowo dengan gaya bicara khasnya yang tegas.
ADVERTISEMENT
Waketum Gerindra Edhy Prabowo menolak jika pernyataan Prabowo itu dianggap hanya wacana fiksi semata, namun benar-benar kajian yang patut dipertimbangkan.
"Itu ada ahli sejarah yang bicara kok tentang dilihat dari padatnya penduduk. Jadi itu semangat dan kekhawatiran itu jadi kekhawatiran kita semua, bukan pesimisme. Menyampaikan realita dan fakta yang harus kita sikapi bersama," ucap Edhy, Rabu (21/3). 
Edhy menyangkal data Prabowo didapat dari novel.
"Enggak (kutip novel), beliau baca sejarah. Beliau tahu baca buku. Jadi tidak mungkin beliau menulis (bicara-Red) itu hanya karena fiksi itu," imbuhnya.
Joko Widodo di Rapimnas Partai Perindo. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo di Rapimnas Partai Perindo. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Presiden Joko Widodo tertawa dengan kajian Indonesia akan bubar pada tahun 2030 yang disampaikan Prabowo. Jokowi menyatakan masyarakat harus optimistis memandang Indonesia ke depan.
ADVERTISEMENT
"Ha... Ha... Kita memandang ke depan itu harus memandang dengan rasa optimisme," kata Jokowi di Plenary Hall, JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (21/3) malam.
Jokowi kemudian menegaskan pemerintah dan semua pihak harus memberikan sebuah harapan kepada anak muda dan rakyat Indonesia. Meski ada hambatan, tapi tetap harus optimistis dan memberi harapan.
"Kepada rakyat kita sesulit apa pun yang ada, sesulit apa pun hambatan yang ada harus memberi rasa optimisme, rasa harapan ke depan lebih baik. Memang seperti itu," lanjut Jokowi dengan nada penuh semangat.
Pidato Prabowo itu sebetulnya disampaikan saat Konferensi Nasional dan Temu Kader Partai Gerindra di Sentul, Bogor pada Rabu 18 Oktober 2017. Acara itu dihadiri oleh sekitar 2.500 kader dan pengurus Gerindra.
ADVERTISEMENT
Namun video pidato Prabowo itu baru ramai dibahas karena diposting ulang di akun Gerindra pada Senin (19/3).