Polemik Surat Andi Taufan ke Camat Berujung Mundur sebagai Stafsus Jokowi

25 April 2020 8:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra. Foto: Dok. Amartha/istimewa
zoom-in-whitePerbesar
CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra. Foto: Dok. Amartha/istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Andi Taufan Garuda Putra resmi mengundurkan diri sebagai staf khusus milenial Presiden Jokowi pada Jumat (24/4) kemarin. Pengunduran diri Andi hanya berselang tiga hari setelah Adamas Belva Syah Devara memutuskan mundur karena polemik Ruangguru di program pelatihan daring Kartu Prakerja.
ADVERTISEMENT
Andi Taufan menyampaikan permohonan pengunduran diri sebagai staf khusus Jokowi lewat sebuah surat terbuka. Rupanya, ia telah mengajukan pengunduran sejak Jumat (17/4) lalu dan telah disetujui Jokowi.
Surat Kerja Sama Relawan Desa Lawan COVID-19 Foto: Dok. Istimewa
Ia menuai kritikan usai menyurati camat se-Indonesia dan meminta kerja sama dengan perusahaan yang dipimpinnya, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), untuk relawan desa lawan COVID-19 yang merupakan program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Setelah surat berkop Sekretariat Kabinet yang menuai kritikan dan viral di media sosial, Andi pun mencabutnya.
"Saya mohon maaf atas hal ini dan menarik kembali surat tersebut," kata Andi dalam keterangannya, Selasa (14/4).
Presiden Joko Widodo ajak dua staf millenialnya, Putri Tanjung dan Andi Taufan Garuda Putra, saat kunjungan kerja ke Subang, Jawa Barat. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev
Berikut isi surat terbuka Andi Taufan:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
ADVERTISEMENT
Perkenankan saya untuk menyampaikan informasi pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia yang telah saya ajukan melalui surat pada 17 April 2020 dan kemudian disetujui oleh Bapak Presiden.
Pengunduran diri ini semata-mata dilandasi keinginan saya yang tulus untuk dapat mengabdi secara penuh kepada pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama yang menjalankan usaha mikro dan kecil.
Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Presiden atas kepercayaan, pelajaran dan nilai-nilai yang diberikan selama perjalanan saya sebagai Staf Khusus Presiden. Dalam kurun waktu tersebut, saya menyaksikan sendiri bagaimana Beliau adalah sosok pemimpin teladan yang bekerja keras dengan tulus dan penuh dedikasi demi kebaikan seluruh masyarakat dan masa depan Indonesia.
Begitu banyak pelajaran berharga yang saya petik. Saya pun tidak luput dari berbagai kekurangan. Untuk itu, saya sekali lagi mohon maaf dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Dalam kapasitas apapun, saya berharap kita semua dapat terus berjuang bersama, memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Dengan niat tulus dan usaha yang keras, saya yakin kita bisa menuju Indonesia yang lebih sejahtera.
Akhir kata, kepada seluruh umat Muslim, selamat menunaikan ibadah puasa. Semoga bulan suci Ramadhan membawa berkah untuk kita semua.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Jakarta, 24 April 2020
Apa kata Jokowi soal pengunduran diri Andi Taufan?
Sekretaris Kabinet Pramono Anung telah membenarkan pengunduran diri Andi sebagai stafsus Presiden Jokowi.
"Presiden menghargai komitmen Taufan yang ingin mengabdikan diri secara penuh kepada penguatan ekonomi masyarakat bawah, terutama usaha mikro. Karena penguatan ekonomi lapisan bawah terutama UMKM juga menjadi perhatian Bapak Presiden selama ini," ungkap Pramono.
ADVERTISEMENT
Jokowi pun ikut angkat bicara atas mundurnya dua stafsus milenialnya, Andi Taufan dan Belva. Ia pun sudah menerima dan memahami alasan kedua anak muda itu mengundurkan diri.
Presiden Joko Widodo bersama staf khusus yang baru dari kalangan milenial ketika diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
"Saya memahami kenapa mereka mundur. Saudara Belva Devara dan Andi Taufan, mereka anak-anak muda yang brilian, cerdas, dan memiliki reputasi serta prestasi yang sangat baik," kata Jokowi dalam keterangan yang diterima kumparan.
Menurut Jokowi, selama mengemban tugasnya, kedua stafnya itu sudah banyak membantu memberikan gagasan inovasi. Termasuk di berbagai sistem pelayanan publik agar jadi lebih cepat dan efektif.
"Mereka telah banyak membantu saya bersama-sama dengan staf khusus lainnya dalam membuat inovasi di berbagai sistem pelayanan publik sehingga lebih cepat dan efektif," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Kini, setelah Andi Taufan dan Belva mundur, Jokowi berharap keduanya tetap bisa sukses dan berhasil di bidangnya masing-masing.
"Saya meyakini, insyaallah, mereka akan sukses di bidang masing-masing. Belva di bidang pendidikan dan Andi Taufan di bidang teknik keuangan mikro dan usaha kecil," tutup Jokowi.
Saat ini, staf khusus milenial Jokowi tinggal menyisakan Putri Tanjung, Billy Mambrasar, Ayu Kartika Dewi, Angkie Yudistia, dan Aminunuddin Maruf.
Evaluasi untuk Andi Taufan
Ramai surat Andi Taufan ke camat ini sempat dikritisi oleh beberapa pihak. Sebagai Mendes PDTT yang bertanggung jawab atas program yang dicatut Andi, Abdul Halim Iskandar mengaku tak mengetahui perihal surat tersebut.
"Ya pertama di surat itu memang ada tembusan di Kemendes tetapi Kemendes sama sekali tidak tahu menahu terkait surat itu. Bahkan sampai saat ini ada tembusan itu kita belum dapat," kata Halim dalam konferensi persnya secara virtual, Selasa (14/2).
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar saat rapat sosialisasi program bantuan langsung tunai (BLT) dana desa. Foto: Humas Kemendes PDTT/Mugi
Dia pun meminta Andi untuk memperbaiki mekanisme dan cara dalam membantu menangani wabah COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Pertama memang dia mengakui surat itu dari dia. Kemudian kita sarankan, karena kita melihat semangat dan niat baik dan luar biasa ikut dalam penanganan COVID-19. Kita bilang untuk niat baik tolong diteruskan jangan berhenti, tapi mekanisme tolong dibenahi," tutur Abdul Halim.
Lalu ada Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Donny Gahral, yang meminta agar kinerja para stafsus ini dievaluasi lagi. Menurut dia, dalam kasus Andi Taufan, ia sebenarnya memiliki niat baik namun caranya salah sehingga perlu dievaluasi.
"Tapi caranya yang perlu dievaluasi. Caranya tidak tepat," kata Donny.
Tak hanya itu, Andi Taufan juga sempat dilaporkan oleh tiga advokat ke Bareskrim Polri, Kamis (16/4). Namun, laporan mereka ditolak karena dinilai kurang alat bukti.
ADVERTISEMENT
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.