Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kemarahan penyanyi nasional asal Papua itu sempat terekam kamera dan viral di media sosial Facebook beberapa waktu lalu. Dalam video berdurasi 2 menit 20 detik itu, nampak Edo Kondologit berteriak-teriak dengan nada sangat emosi meminta keadilan hukum.
Edo meminta Polda Papua Barat dan Propam mengusut dan memeriksa seluruh jajaran yang ada di Polres Sorong Kota atas kematian adik sepupunya pada Kamis (27/8).
“Tidak ada keadilan di Tanah Papua Ini. Saya sudah sakit hati sekali dengan perlakuan ketidakadilan di negeri ini. Kita menuntut keadilan, kami pihak keluarga meminta agar Propam proses Polsek, petugas piket sampai Kapolres. Adik kami adalah korban dari sistem yang ambruk," kata Edo.
Tak ayal, peristiwa itu menjadi perbincangan publik. Berikut kumparan rangkum seputar polemik adik Edo Kondologit tewas :
Klarifikasi Polres Sorong Kota
Setelah video Edo Kondologit itu viral, Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto memberikan klarifikasi. Ia menyebut, adik dari Edo meninggal di rumah sakit karena dianiaya tahanan lain.
ADVERTISEMENT
"Meninggal dianiaya oleh tahanan lain. Meninggalnya di rumah sakit,” kata Ary.
Ary menyebut, adik dari Edo terlibat dalam kasus pembunuhan hingga pemerkosaan yang menewaskan seorang perempuan di Pulau Doom.
Polda Papua Barat Turunkan Tim Usut Kematian Adik dari Edo Kondologit
Kabid Humas Polda Papua Barat AKBP Adam Erwendi mengatakan, jika adik Edo Kondologit tidak tewas di Rutan Polres Sorong Kota, Polda Papua Barat. Korban meninggal di rumah sakit pada Kamis (27/8) sekitar pukul 23.00 WIT.
"Yang meninggal itu merupakan tersangka kasus pencurian dengan kekerasan disertai dengan pemerkosaan yang diatur dalam rumusan Pasal 339 Jo Pasal 365 Jo Pasal 285 ayat 3 KUHP," kata Adam.
Meski begitu, ia mengatakan, jika dalam proses penyelidikan ditemukan adanya kesalahan prosedur, Polda Papua Barat akan menindak tegas oknum tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku.
ADVERTISEMENT
"Kita akan sampaikan bila tim yang di bentuk Kapolda sudah selesai menjalankan tugasnya. Berdasarkan informasi awal yang saya dapat dari Kapolres Sorong Kota, tersangka sempat mencoba melarikan diri," ucap Adam.
"Lari menerobos pintu kaca dan mencoba merebut senjata petugas. Sempat terjadi perebutan sehingga petugas melakukan tindakan tegas dan terukur pada kaki tersangka," tambahnya.
Akibat tembakan itu, GKR mengalami luka dan sempat dilarikan ke rumah sakit. Setelah mendapat pengobatan di rumah sakit, Polres Sorong Kota kembali memasukkan tersangka ke sel.
Polisi Sebut Adik Edo Kondologit Tewas Dianiaya Tahanan
Berdasarkan keterangan dari beberapa tahanan, korban sempat dianiaya salah satu tahanan berinisial HE. Diduga hal itu yang memicu tewasnya GKR.
"Tahanan atas nama HE melakukan penganiayaan berulang ulang terhadap bersangkutan pada bagian dada dan wajah berulang ulang. Setelah dilaporkan pingsan, piket tahti bersama piket reskrim langsung melarikan bersangkutan ke Rumah Sakit Mutiara," jelas Adam.
ADVERTISEMENT
"Setibanya di RS Mutiara, pihak rumah sakit langsung mengecek kondisi tersangka. Sekitar 5 menit setelah itu dinyatakan meninggal dunia akibat mengalami benturan yang mengakibatkan luka memar pada bagian kepala," pungkasnya.
Selain Polda Papua Barat, Propam Mabes Polri juga ikut menyelidiki kasus itu. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, bila ditemukan pelanggaran, Propam akan memberi sanksi ke petugas yang terlibat.
Penjelasan Edo Kondologit
Edo Kondologit memberikan penjelasan terkait kematian adik iparnya di Polres Sorong Kota. Ia mengaku geram karena menilai polisi lalai dalam menjaga adiknya meski berstatus sebagai tahanan.
"Mereka alasan karena tahanan. Lho, tahanan ngehajar dibiarin? Tahanan, kan, dalam pengawasan kalian, dalam Polres, kok. Ada CCTV, kok, masa kalian biarkan? Jadi, kalian mau cuci tangan? Enggak bisa, dong. Karena yang menyebabkan darahnya banyak itu dianiaya tahanan, ya, pasti orang matilah. Dari pagi belum makan dia, kelaparan, tahan lapar, juga pengaruh minuman keras, narkoba, kalian aniaya seperti begitu," kata Edo Kondologit.
ADVERTISEMENT
Selain dipukuli, menurut Edo Kondologit, adik iparnya yang bernama George Karel Rumbino itu juga ditembak di bagian kaki kiri dan kanan. Mirisnya, penembakan dilakukan di dalam Polres Sorong Kota.
"Ditembak di dalam Polres, bukan di luar, ya. Masih dalam proses, ditembak di situ, alasan mau melarikan diri. Melarikan diri bagaimana? Bagaimana ditembak begitu? Alasannya apa, seberat apa emang pelanggarannya sampai ditembak begitu? Memang polisi ini hakim yang memutuskan? Enggak bisa begitu," ucap Edo.
Edo Tak Menampik Adik Iparnya Terjerat Hukum
Edo Kondologit menegaskana adik iparnya memang sedang berurusan dengan hukum. Bahkan, keluarganya sendiri yang menyerahkan adiknya ke polisi.
"Sebelumnya ada kasus meninggal di tetangga ada indikasi dan beberapa hal dianggap berhubungan, jadi diserahkanlah sama mamahnya. Karena berhubungan baik dengan tetangganya ini, makanya si mamanya langsung menyerahkan anaknya untuk diproses," ucap Edo.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, Edo Kondologit tidak terima dengan peristiwa yang menimpa adik iparnya, Ia memastikan keluarganya tak akan tinggal diam terkait persoalan tersebut.
"Saya hari ini kita pimpin mama-mama, kita demo. Ke Polres . Kita bukan demo mau hancurkan. Enggak. Kita punya hak, lho. Kita minta keadilan. Gitu aja," ujar Edo Kondologit.
Edo Kondologit Akan Demo dan Buat Tuntutan Resmi ke Kapolri
Edo Kondologit bersama keluarga ingin permasalahan tersebut ditindaklanjuti melalui jalur hukum. Edo Kondologit berharap kasus adiknya dapat dirampungkan dengan sebagaimana mestinya.
"Kita akan lakukan itu supaya diusut dengan tuntas dan benar dinyatakan dalam hukum mereka, yang benar-benar menganiaya, dengan benar," kata Edo Kondologit.
Selain itu, Edo mengaku sudah menghubungi Wakapolda Papua Barat terkait tewasnya sang adik ipar. Upaya itu telah mendapat respons dan kini tim Propam Polda Papua Barat tengah menginvestigasi permasalahan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kita akan ke sana, sampaikan surat resmi. Kita akan sampaikan kronologis versi kita dan kita sampaikan semua fakta-fakta yang ada ke Wakapolri. Kita juga sampaikan ke Kapolri karena yang kita harapkan polisi, kan, menegakkan keadilan, bukan menyiksa dan membantai masyarakat," tutup Edo.
Live Update