Polisi: 1.000 Orang yang Ditangkap Saat Demo Anarko, Bukan Buruh dan Mahasiswa

8 Oktober 2020 20:46 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa aksi melempar botol kearah polisi saat aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law di dekat Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/10). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Massa aksi melempar botol kearah polisi saat aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law di dekat Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/10). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi terus mengamankan para perusuh demo tolak omnibus law. Total hingga Kamis (8/10) malam ada 1.000 orang yang ditangkap.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyebut mereka bagian dari kelompok Anarko yang memang berniat merusuh.
Seorang demonsran melempari polisi saat unjuk rasa menolak Omnibus Law di Jakarta, Kamis (8/10/2020). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
"Memang kita lakukan satu kegiatan mengamankan sejak sore tadi sekitar kurang lebih 1.000. Yang kita amankan anarko-anarko yang mencoba melakukan kerusuhan," kata Yusri saat berbincang dengan KompasTV, Kamis (8/10).
Yusri menegaskan, di antara mereka yang melakukan kerusuhan saat demo tolak omnibus law bukanlah mahasiswa maupun kelompok buruh yang memang sejak awal berniat menyampaikan aspirasi dengan damai.
Pengunjuk rasa yang menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja terlibat bentrok dengan polisi di kawasan Harmoni, Jakarta, Kamis (8/10). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
"Mereka memang pengangguran yang datang dari beberapa daerah, baik menggunakan kereta api dan truk-truk. Saat kita lakukan pemeriksan, mereka pengangguran semuanya," tambah Yusri.
Saat ini mereka menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya dan beberapa Polres. Polisi juga melaksanakan rapid test kepada mereka. Hasilnya, 34 dari mereka reaktif.
ADVERTISEMENT
Mereka yang reaktif dibawa ke Wisma Atlet untuk dilakukan swab test dan isolasi.