Polisi Akan Panggil Sumatera Flight di Kasus Siswi Penerbangan yang Tewas

29 Oktober 2024 14:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ade Nurul Fadilah (19), siswa sekolah penerbangan Sumatera Flight, meninggal di asrama. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ade Nurul Fadilah (19), siswa sekolah penerbangan Sumatera Flight, meninggal di asrama. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polda Sumut akan memanggil pihak Sumatera Flight untuk memberikan keterangan terkait meninggalnya Ade Nurul Fadilah (19 tahun) di asrama. Pemanggilan dijadwalkan pekan ini.
ADVERTISEMENT
“Kemarin informasi dengan penyidik menjadwalkan dalam pekan ini untuk para pihak diundang,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi di kantornya, Selasa (29/10).
“Sekolah sampai keluarga korban itu akan diundang. Artinya belum ada yang diperiksa (hingga saat ini),” sambungnya.
Sementara, kuasa hukum keluarga Ade, Thomy Faisal, menuturkan bahwa pihaknya dijadwalkan untuk pemeriksaan esok hari.
“Kami besok dipanggil, dijadwalkan jam 10 di Jatanras,” kata Thomy saat dihubungi terpisah.

Sekolah Bakal Kooperatif

Sementara, Kuasa Hukum Sumatera Flight Center, Hendra Manatar Sihaloho,menyebut pihaknya akan kooperatif dalam kasus ini.
“Kami akan kooperatif dan bersedia memberikan keterangan,” kata Hendra.

Latar Belakang Kasus

Ade Nurul Fadilah (19), siswi di sekolah penerbangan Sumatera Flight, Kota Medan, meninggal secara mendadak di asrama pada Selasa (1/10) lalu.
ADVERTISEMENT
Keluarga Ade melalui kuasa hukumnya, Thomy Faisal, meminta agar jasad Ade diekshumasi. Sebab, keluarga mencurigai kematian Ade. Apalagi, mereka mengaku menemui sejumlah memar di tubuh Ade mirip luka cekikan.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi. Foto: Tri Vosa/kumparan
“Saya selaku kuasa hukum meminta diautopsi jenazah atau bongkar makam supaya bisa diautopsi dan mengetahui penyebab kematian korban,” kata Thomy pada Minggu (27/10).
“Saya juga sedang menunggu perkembangan dari Polda Sumut bagaimana nantinya,” sambungnya.
Menurut Faisal, ada sejumlah memar yang diyakini sebagai dugaan penganiayaan. Seperti lebam di rusuk, punggung, hingga lebam di leher yang mirip cekikan.
Sementara, Kuasa Hukum Sumatera Flight, Hendra Manatar Sihaloho, menuturkan, saat hari kejadian, Ade pingsan di asrama.
Lalu, segera dibawa RS USU. Namun, belum sempat ditangani, Ade dinyatakan sudah meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Hendra mengaku pihak Sumatera Flight siap memberikan keterangan dan kooperatif terhadap proses hukum.
Namun, ia membantah soal adanya dugaan penganiayaan yang terjadi.