Polisi Akan Periksa Dokter yang Diduga Salah Operasi Kaki Kanan Mestinya Kiri

30 Desember 2022 16:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kaki wanita. Dokumentasi Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kaki wanita. Dokumentasi Shutterstock.
ADVERTISEMENT
Polisi mengusut dugaan malapraktik dokter Rumah Sakit Murni Teguh Kota Medan, atas laporan keluarga Evarida Simamora (52 tahun).
ADVERTISEMENT
Eva mengeluh sakit kaki kiri, tapi yang dioperasi malah kaki kanan. Akibatnya, Eva lumpuh tidak bisa berjalan kaki.
"Tanggal 4 Januari, beberapa dokter dan pihak RS akan diperiksa," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Jumat (30/12).
Hadi belum membeberkan identitas dokter dan siapa saja "pihak RS" yang diperiksa.
Sejauh ini, polisi sudah meminta keterangan dari Eva dan keluarganya. "Penyidik mendatanginya ke rumah sakit untuk meminta klarifikasi. Keluarga korban yang lain juga hari ini diperiksa," katanya.
Evarida di RS.
Kasus ini bermula pada Oktober 2022, ketika Eva terjatuh dari motor dan kaki kirinya cedera. Eva dibawa ke rumah sakit di Sibolga dengan hasil pemeriksaan ada cedera di engkel, lalu dirujuk ke RS Murni Teguh.
ADVERTISEMENT
"Kaki kiri yang diperiksa, tidak pernah kaki kanan. Jangankan diobservasi, dipegang pun tidak pernah karena yang bermasalah kaki kiri," ujar kakak Eva, Reynold Simamora, Rabu (21/12).
Saat Eva masuk ke ruang operasi, petugas medis masih menyinggung kaki kiri. Eva lalu dibius hingga operasi selesai dilakukan.
"Di ruangan pemulihan, datanglah suaminya bilang, 'Lho, kok, kaki kanan yang diperban?' Diperiksalah kakinya, bah, di situlah ketahuan bahwa salah operasi," kata Reynold.
Refman Basri, pengacara RS Murni Teguh, membantah adanya malapraktik atau salah operasi kaki itu.
"Menurut data yang ada pada saya kan gitu, dia operasi yang pertama, yang kedua (nanti) operasi yang parahnya (kaki kiri)," ujar dia.
Saat ditanyakan penyakit apa yang membuat RS Murni Teguh mengoperasi kaki kanan itu, Refman menjawab, "Itu kan ada tumbuh di kakinya itu, karena faktor ketuaan itulah yang dikorek istilahnya sehingga itu tidak kena ke tulang dan daging yang lain," katanya.
ADVERTISEMENT