Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Polisi masih mendalami jatuhnya pesawat Tecnam P2006T milik Indonesia Flying Club (IFC) di Lapangan Sunburst, BSD, Tangerang Selatan, pada Minggu (19/5).
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam mengatakan, pihaknya bakal memeriksa IFC untuk mendalami insiden tersebut.
"Iya, dijadwalkan akan dilakukan klarifikasi untuk menjelaskan peristiwa itu. Peristiwa pesawat jatuh, ada korbannya. Pesawat ini milik siapa, pergeseran pesawat ini dari mana ke mana kemudian akhirnya jatuh," kata Ade kepada wartawan, Selasa (21/5).
Ade belum mengungkapkan jadwal pemeriksaan tersebut. Namun, menurutnya, permintaan keterangan akan dilakukan di Polres Tangerang Selatan.
"Penanganan kecelakaan pesawat masih terus dilakukan oleh Polres Tangsel bekerja sama dengan berbagai pihak antara lain KNKT, Pemkot Tangsel, dan Kodim Tangerang," jelas dia.
"Mohon waktu, pendalaman masih terus dilakukan, pemeriksaan atau klarifikasi terhadap saksi-saksi," tambahnya.
Dalam kecelakaan ini, ada tiga korban tewas. Yakni pilot atas nama Capt Pulu Darmawan, co-pilot Capt Suanda, dan teknisi Farid Ahmad.
ADVERTISEMENT
Ketua Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, menyebut pesawat tersebut lebih dulu menabrak pohon sebelum jatuh.
Soerjanto mengatakan pihaknya menduga pesawat itu hendak mendarat darurat. Tapi menabrak pohon.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga sedang mempelajari alasan pilot mengarah ke kawasan Lapangan Sunburst.
"Kita masih pelajari, kenapa pilot mengarah ke sini, tapi kita duga mungkin pilot mau mendarat darurat, karena memang di situ lapangan, cuma masalahnya dia terkena pohon duluan," kata Soerjanto Tjahjono.