Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mawardi mengatakan pohon itu sudah berusia lima tahun dan baru 'menangis' sekitar 1 minggu lalu. Kala itu keponakan Mawardi, Aldi, sedang bermain di belakang rumah dan mendengar ada suara tangisan dari pohon, setelah dicek dari dekat ke arah pohon akasia, terdengar seperti suara tangisan.
Polisi yang menerima kabar tesebut juga sudah memeriksa kondisi pohon 'menangis'. Suara tangisan itu diduga berasal dari gesekan dedaunan antar pohon akasia dan pelepah kelapa saat angin berembus.
Kapolsek Puger AKP Ribut Budiyono berencana untuk menebang pohon itu karena khawatir akan menimbulkan keresahan di masyarakat.
"Sudah disampaikan (rencana penebangan) kepada warga," katanya.
Kepala Desa Mojosari, Suparti, juga berkeinginan serupa dengan polisi. "Tapi, maunya warga, yang menebang polisi sendiri," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Hingga Selasa, (21/1) polisi dan aparatur pemerintah desa masih terus memantau situasi dan kondisi lingkungan sekitar pohon 'menangis'.