news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polisi Akan Tes Kejiwaan ART Penculik Anak Prajurit TNI

23 Mei 2021 15:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penculikan. Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penculikan. Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
ADVERTISEMENT
Polres Jakarta Timur mengungkap motif penculikan ART (S) terhadap anak prajurit TNI karena kasihan melihat bibinya tak punya anak. Alasan tersebut dinilai janggal.
ADVERTISEMENT
Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan mengatakan, pihaknya akan memeriksa kejiwaan tersangka. Hal itu untuk menetapkan proses hukum selanjutnya.
“Nanti langkah selanjutnya tentu kami akan juga cek kejiwaan daripada si tersangka S ini, apakah memang ada gangguan dan sebagainya ini perlu untuk keberlanjutan penyidikan itu sendiri,” kata Erwin di Mapolres Jakarta Timur, Jakarta Timur, Minggu (23/5).
Kecurigaan polisi bukan tanpa alasan. Polisi juga sudah menanyakan kepada bibi tersangka. Dari pemeriksaan itu, sang bibi tidak pernah meminta S menculik anak orang dan diberikan kepadanya.
"Dari pengakuannya spontan karena dia terngiang-ngiang ada perkataan bibinya yang katanya kalau ada anak titipkan saja ke bibinya. Ya ini nanti yang kita coba dalami lagi keterangannya sedangkan bibinya sudah kita periksa tidak pernah mengatakan hal itu," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Erwin menuturkan, bila hasil tes kejiwaan selesai dan dinyatakan normal pihaknya akan menjerat tersangka dengan Pasal 328 KUHP.
“Untuk sementara pasal yang dikenakan adalah pasal 328 KUHP tentang penculikan dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara,” ujar Erwin.
Sebelumnya, Kombes Pol Erwin Kurniawan mengatakan, dari hasil pemeriksaan motif pelaku menculik anak tersebut karena kasihan bibinya tak punya anak.
“Dari penjelasan tersangka juga bahwa dia mengambil bayi itu karena iba melihat bibinya yang tidak mempunyai anak, kemudian oleh sebab itu dia serahkan ke bibinya,” kata Erwin di Mapolres Jakarta Timur, Minggu (23/5).
Erwin menuturkan, bibinya pun membenarkan bahwa dirinya tak punya anak. Namun, tak pernah memerintahkan pelaku untuk membawa bayi untuk diberikan.
ADVERTISEMENT