Polisi Amankan Demo Buruh: Kerahkan 2.000 Personel, Tutup Jalan Medan Merdeka

2 Desember 2022 12:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demo buruh di depan Balai Kota Jakarta.  Foto: Fadlan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Demo buruh di depan Balai Kota Jakarta. Foto: Fadlan/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah elemen buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta dan kawasan Patung Kuda hari ini, Jumat (2/12). Ribuan personel polisi pun dikerahkan guna mengawal aksi penyampaian pendapat itu.
ADVERTISEMENT
"Personel yang diturunkan untuk mengamankan ataupun melayani jalannya aksi di beberapa titik di wilayah Jakarta Pusat, personel secara keseluruhan 2.000 personel yang akan tersebar di beberapa titik," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dihubungi.
Demo buruh di depan Balai Kota Jakarta. Foto: Fadlan/kumparan
Komarudin menjelaskan, para buruh itu menyampaikan aspirasinya seputar isu kenaikan upah minimum provinsi (UMP). Ada ratusan massa buruh yang mengikuti unjuk rasa tersebut.
"(Massa buruh) 100, diperkirakan sekitar 100. Buruh masalah UMR atau UMP," tutur dia.
Lebih jauh, lanjut Komarudin, imbas unjuk rasa itu pihaknya terpaksa melakukan rekayasa arus lalu lintas dengan menutup Jalan Medan Merdeka Barat. Para pengendara pun diminta untuk mencari jalur alternatif.
"Untuk pengalihan arus lalu lintas saat ini sedang proses pengalihan Merdeka Barat. Sementara baru Merdeka Barat yang kita alihkan," ungkap Komarudin.
Demo buruh di depan Balai Kota Jakarta. Foto: Fadlan/kumparan
Massa buruh itu tergabung dari Partai Buruh, FSPMI Jakarta, KSPI Jakarta serta SPM DKI Jakarta. Berdasarkan pantauan kumparan di lokasi, massa aksi mulai berdatangan pada pukul 10.30 WIB.
ADVERTISEMENT
"Jumlah massa untuk sementara tadi dari kawasan industri kita sekitar ada 300, mungkin di sini ada sekitar 100. Yang masih di jalan tadi kira-kira koordinasi kurang lebih 100. Jadi sekitar 500," ujar Wakil Ketua KSPI Jakarta, Tri Widyanto, saat diwawancarai wartawan.
Massa aksi membawa sejumlah atribut seperti bendera organisasi dan spanduk. Dalam spanduk tersebut berisi tuntutan demo, yakni menolak keputusan UMP 2023 yang hanya naik 5,6 persen menjadi Rp 4,9 juta— jauh lebih rendah dari usulan serikat buruh di Dewan Pengupahan yang sebesar 10,55 persen.