Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Polisi Amsterdam Larang Aksi Pro-Palestina, Puluhan Demonstran Ditangkap
14 November 2024 12:03 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Puluhan demonstran pro-Palestina ditahan polisi di pusat kota Amsterdam akibat menentang larangan berunjuk rasa yang diberlakukan pasca-bentrokan dalam laga sepak bola antara Ajax dan klub Israel , Maccabi Tel Aviv.
ADVERTISEMENT
Massa membawa bendera Palestina dan meneriakkan seruan “Amsterdam menolak genosida” hingga “Bebaskan Palestina”.
Demonstrasi ini dibubarkan oleh polisi dengan perlengkapan antihuru-hara. Mereka menahan massa dan mengangkut mereka menggunakan bus pada Rabu (13/11) malam.
Pemerintah Amsterdam menerapkan tindakan darurat dengan kewenangan penghentian dan penggeledahan yang diperluas di seluruh kota. Dengan demikian, polisi diizinkan untuk menahan atau memindahkan ratusan demonstran.
Langkah ini dilakukan guna mencegah bentrokan lanjutan hingga situasi stabil, setidaknya hingga Kamis (14/11).
Salah satu demonstran, Max van den Berg (32 tahun), menyuarakan harapan agar Belanda menghentikan dukungannya terhadap Israel.
“Kami serukan: Bebaskan Palestina. Hentikan pembunuhan warga sipil. Hentikan pembunuhan anak-anak,” katanya, seperti diberitakan Guardian.
Namun, Israel membantah tuduhan genosida di Gaza, menyatakan bahwa aksi militernya hanya menargetkan militan Hamas.
ADVERTISEMENT
Hingga kini pejabat kesehatan di Gaza melaporkan lebih dari 43.000 warga Palestina tewas dan sebagian besar wilayah telah hancur.
Menurut laporan kepolisian, akhir pekan lalu para penggemar Maccabi terlibat kekerasan di Amsterdam dengan menyerang taksi dan membakar bendera Palestina hingga trem. Aksi itu pun memicu serangan balasan dari kelompok anti-Israel.
Akibatnya, lima orang terluka dan telah diperbolehkan pulang setelah mendapat perawatan di rumah sakit, sementara polisi mengawal para penggemar Maccabi ke hotel mereka.
Politisi dari Israel dan Belanda mengecam serangan ini, mereka menganggap kericuhan itu sebagai bentuk antisemitisme.
Sebaliknya, pendukung Palestina menganggap aksi mereka sebagai respons terhadap provokasi nyanyian anti-Arab dan tindakan agresif dari suporter Maccabi.
Hingga kini, polisi masih menahan empat dari 62 tersangka, termasuk 10 warga Israel. Mereka juga masih terus menyelidiki para tersangka yang belum tertangkap.
ADVERTISEMENT
Laporan terbaru yang dirilis Wali Kota Amsterdam, Femke Halsema, menyebut kekerasan ini dipicu oleh “campuran racun antisemitisme, hooliganisme sepak bola, serta kemarahan atas konflik di Palestina dan Israel”.