Polisi AS Tangkap Kelompok Supremasi Kulit Putih yang Akan Buat Rusuh

13 Juni 2022 15:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas polisi di AS, Sabtu (14/5/2022). Foto: Jeffrey T. Barnes/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas polisi di AS, Sabtu (14/5/2022). Foto: Jeffrey T. Barnes/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Puluhan anggota kelompok supremasi kulit putih di Idaho, Amerika Serikat (AS) ditangkap polisi pada Sabtu (11/6/2022). Mereka berencana untuk menimbulkan kerusuhan dalam acara Pride di negara bagian itu.
ADVERTISEMENT
Pride adalah perayaan kesetaraan dan visibilitas kelompok LGBT. Di Amerika Serikat, acara ini umumnya diselenggarakan pada bulan Juni yang disebut sebagai Pride Month.
Polisi Idaho Sabtu lalu menangkap 31 orang yang merupakan bagian dari kelompok sayap kanan Patriot Front yang bermarkas di Texas. Aksi rusuh yang dibuat Patriot Front kerap viral di sosial media.
Diberitakan New York Times, penangkapan ini dilakukan setelah kepolisian menerima informasi dari seorang warga yang khawatir akan aktivitas kelompok itu.
Sheriff Kootenai County, Bob Norris memaparkan, seorang warga melaporkan melihat sekelompok orang melompat ke dalam mobil van di dekat persimpangan Northwest Boulevard dan jalur Interstate 90 di kota Coeur d'Alene.
Beberapa kilometer dari sana, Aliansi Pride Idaho Utara tengah mengadakan parade Pride in Park, di Taman Kota Coeur d'Alene.
ADVERTISEMENT
"Mereka semua berpakaian seperti tentara kecil. Kami memiliki unit di daerah mereka, dan kami dapat mencegat mereka dengan cukup cepat,” jelas Norris.
Polisi mengatakan anggota yang ditangkap datang ke Idaho dari beberapa negara bagian, termasuk Texas, Utah, Colorado, South Dakota, Illinois, Wyoming, Washington, Oregon dan Virginia. Setidaknya satu dari mereka merupakan penduduk asli Idaho.
Kepala Departemen Kepolisian Coeur d'Alene, Lee White, mengatakan mereka telah didakwa dengan tuduhan konspirasi kerusuhan yang merupakan pelanggaran ringan.
White mengatakan mereka yang ditangkap mengenakan celana khaki serta tambalan lengan dan topi berlogo Patriot Front. Kebanyakan dari mereka juga memiliki perisai dan mengenakan pelindung kaki.
Video penangkapan yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah pria berlutut dengan tangan terikat di belakang. Wajah mereka tertutup kain putih dan mereka mengenakan kaus berwarna biru. Ini adalah pakaian yang sering digunakan anggota Patriot Front saat mereka melancarkan aksinya.
ADVERTISEMENT
"Jika Anda cari 'Patriot Front' di Internet, begitulah cara orang-orang ini berpakaian," kata White.
Setelah melakukan penggeledahan, polisi menemukan satu granat asap. Seorang pemimpin kelompok itu juga didapati memiliki dokumen tujuh halaman yang menguraikan operasional kericuhan yang mereka rencanakan.
"Saya tidak meragukan lagi, mereka datang ke pusat kota untuk membuat kerusuhan," kata White.
White dalam pernyataannya membantah desas-desus online yang mengeklaim bahwa penangkapan itu berasal dari pekerjaan informan.
"Ini semua datang dari warga yang peduli," ujarnya.
Penulis: Airin Sukono.