Polisi: Bagi Sembako di Monas Aman, Korban Tewas di Luar Pagar

1 Mei 2018 6:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Kapolres Metro Jakpus Roma Hutajulu bernegosiasi  (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Metro Jakpus Roma Hutajulu bernegosiasi (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dua orang tewas diduga akibat berdesakan dalam acara bagi sembako di Monas, Sabtu (28/4). Namun, polisi membantah kedua korban tewas di area acara.
ADVERTISEMENT
Kapolrestro Jakarta Pusat Kombes Pol Roma Hutajulu memastikan acara di Monas berjalan dengan lancar. Kematian dua warga juga dipastikan tidak ada hubungannya dengan acara itu.
"Bukan karena sembako. Karena kalau bagi sembako di dalam Monas aman, kondusif dan saya pantau langsung. Kalau yang bersangkutan (tewas) di luar (Monas)," kata Roma saat dikonfirmasi, Selasa (1/5).
Roma mengatakan, salah seorang korban, Mahesa ditemukan di luar pagar Monas atau di luar lokassi acara. Mahesa meninggal diduga karena sakit.
"Sempat ditolong dan dibawa ke RSUD Tarakan sampai akhirnya meninggal," imbuh dia.
Roma menyebut, salah satu petugas Satpol PP justru yang menemukan Mahesa di luar pagar Monas. "Silakan tanyakan ke Satpol PP," ucap dia.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyoroti acara bagi-bagi sembako itu. Terlebih penyelenggara acara mencatut logo Pemprov DKI Jakarta tanpa izin.
ADVERTISEMENT
“Panitia menggunakan logo resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tanpa izin. Jadi saya ingin garis bawahi bahwa ini bukan event Pemprov DKI,” kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin, (30/4).
“Ini yang lagi tentunya dikerjakan oleh dinas terkait untuk melihat (pencatutan logo) sanksinya seperti apa,” tambahnya.