Polisi Bakal Ekshumasi Jasad Siswi Penerbangan di Medan yang Tewas dengan Lebam

29 Oktober 2024 12:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ade Nurul Fadilah (19), siswa sekolah penerbangan Sumatera Flight, meninggal di asrama. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ade Nurul Fadilah (19), siswa sekolah penerbangan Sumatera Flight, meninggal di asrama. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi mengatakan akan melakukan ekshumasi terhadap jenazah Ade Nurul Fadilah (19), siswi penerbangan Sumatera Flight yang menurut keluarganya tewas dengan lebam mirip cekikan. Ada dugaan lebam akibat dianiaya di asramanya.
ADVERTISEMENT
Namun ekshumasi dilakukan sesuai dengan perkembangan data penyelidikan.
Ekshumasi adalah penggalian mayat atau pembongkaran kubur yang dilakukan oleh yang berwenang dan berkepentingan dan selanjutnya mayat tersebut diperiksa berdasar ilmu kedokteran forensik.
“Jadi, ekshumasi tentu itu untuk kepentingan penyelidikan, jadi hal itu tentu didasari untuk kepentingan penyelidikan. Jadi selama penyidik berkeyakinan untuk melakukan ekshumasi dan pihak keluarga juga meminta, tentu kita akan memfasilitasi hal tersebut,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi di Polda Sumut pada Selasa (29/10).
“Sekali lagi bahwa tentu hal ini, dalam proses ini, dalam penyelidikan untuk menjadikan peristiwa ini terang,” sambungnya.
Ekshumasi ini diminta oleh keluarga korban. Sebab, keluarga menilai adanya dugaan penganiayaan dengan ditemukan lebam di sejumlah tubuh korban.
ADVERTISEMENT
Seperti lebam di rusuk, punggung, hingga lebam di leher yang mirip cekikan.
“Saya selaku kuasa hukum (keluarga Ade Nurul Fadilah) meminta diautopsi jenazah atau bongkar makam supaya bisa diautopsi dan mengetahui penyebab kematian korban,” kata Thomy Faisal ada Minggu (27/10).
“Saya juga sedang menunggu perkembangan dari Polda Sumut bagaimana nantinya,” sambungnya.
Ade meninggal pada Selasa (1/10) lalu. Keluarga menyebut kematiannya terjadi secara mendadak. Sebab, beberapa jam sebelum meninggal, korban masih menelepon keluarga dan kondisinya sehat.
Ade baru dua bulan sekolah di Sumatera Flight — lembaga diklat yang mencetak tenaga jasa penerbangan seperti pramugari/pramugara, aviation security, dan lainnya.