Polisi Bantah Ajudan Wakapolres Sorong Gantung Diri Terkait Pinjol

17 Juli 2024 21:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Sorong AKBP Edwin Parsaoran. Foto: Yuvensius Lasa Banafanu/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Sorong AKBP Edwin Parsaoran. Foto: Yuvensius Lasa Banafanu/Antara
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polres Sorong hingga saat ini masih terus mendalami motif Bripda Riko Roy Nussy, ajudan Wakapolres Sorong, Kompol Emmy Fentiruma, yang tewas gantung diri di rumah dinasnya.
ADVERTISEMENT
Banyak isu beredar, Bripda Riko gantung diri karena terlilit utang pinjaman online (pinjol). Isu ini dibantah oleh Kapolres Sorong, AKBP Edwin Parsaroan.
"Tidak ada kaitan sama sekali dengan itu. Isu (pinjol) itu tidak benar," kata Edwin, Rabu (17/7).
Selain isu pinjol, beredar pula isu bahwa Bripda Riko gantung diri karena masalah percintaan. Polisi masih mendalami kebenaran isu ini.
"Untuk motif masih kami dalami. Karena kami membutuhkan keterangan dari salah satu saksi lagi yang kita tunggu keterangannya. Nanti kita dalami dan pertajam kembali," tegasnya.
Edwin juga membeberkan, pihaknya sudah memeriksa beberapa orang saksi termasuk adik dan ibu Bripda Riko.
Suasana rumah duka Bripda Riko Roy Nussy ajudan Wakapolres Sorong yang tewas tergantung di rumah dinas Foto: Dok. kumparan
"Untuk saksi kita sudah periksa adik, ibu dari korban Bripda Riko Roy Nussy. Kami juga sudah periksa salah satu tetangga dan kawan dari almarhum, yang membantu pada saat pertama kali mengevakuasi korban," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Edwin menambahkan, saat kejadian Wakapolres Sorong Kompol Emmy Fenitiruma sedang berada di Surabaya dan sudah persiapan kembali ke Sorong.
"Beliau saat menelepon saya itu beliau menceritakan sambil menangis, jadi beliau sangat terpukul dengan kejadian itu. Kami juga punya grup WhatsApp dan beliau menyampaikan kesedihannya dalam grup WhatsApp, karena beliau sudah menganggap almarhum sebagai anaknya sendiri," bebernya.
Tidak hanya itu, Edwin menambahkan kalau saat kejadian dirinya baru satu hari melaksanakan tugas sebagai Kapolres Sorong. Oleh karena itu, dirinya sama sekali tidak tahu dan tidak terlibat dalam proses pemilihan ajudan.
"Saya juga baru satu hari melaksanakan tugas setelah serah terima, jadi yang memilih ajudan mungkin ibu Wakapolres. Jadi saya waktu itu tidak ikut memilih atau menentukan siapa yang menjadi ajudan. Bripda Riko sudah terhitung enam bulan menjadi ajudan Wakapolres Sorong," pungkas Kapolres Sorong.
ADVERTISEMENT