Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Polisi Bantah Lepaskan Istri Serka H Tersangka Pembunuhan Warga di Medan
18 Februari 2025 15:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Ramai di media sosial video yang menarasikan istri dari oknum TNI Serka H yakni J dilepas dari tahanan Polrestabes Medan.
ADVERTISEMENT
J sebelumnya menjadi tersangka kasus pembunuhan terhadap warga Deli Serdang bernama Andreas Sianipar (44) bersama suaminya, Serka H.
Perekam dalam video itu mengaku adik korban dan mendatangi Polrestabes Medan untuk memastikan kabar bahwa J dilepaskan. Setelah dicek, ia meyakini kabar tersebut benar.
Terkait hal itu, Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu menuturkan bahwa J bukan dilepaskan, melainkan penahanannya ditangguhkan.
“Tersangka masih lanjut proses hukum, tidak dilepaskan, tapi ada permintaan penangguhan penahan karena anak yang bersangkutan berkebutuhan khusus (disabilitas) dan mempunyai balita,” kata Bayu kepada kumparan, Selasa (18/2).
“Yang bersangkutan juga menjadi tulang punggung semenjak suami proses di POM AD. Yang bersangkutan wajib lapor kepada kita dan pada saat tahap 2 wajib hadir,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Bayu bilang, saat ini pihaknya sedang memproses berkas perkara J ke Kejaksaan Labuhan Deli.
“Saat ini proses perkara masih lanjut, minggu lalu sudah tahap 1 ke Kejaksaan Labuhan Deli. Saat ini menunggu petunjuk balasan jaksa apakah P19 atau P21,” kata dia.
“Apabila P21 maka yang bersangkutan kita serahkan kepada Kejaksaan,” tegasnya.
Dalam kasus ini, Serka H sudah lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka. Ia berperan sebagai otak pelaku aksi penculikan dan pembunuhan itu.
“Statusnya tersangka. Sudah dua minggu lalu. Ditahan di Denpom I BB,” kata Pangdam I BB Mayjen Rio Firdianto pada Jumat (27/12).
“Perannya sebagai pelaku. Iya (otak pelaku). (Ancaman hukuman) kalau enggak hukuman mati ya seumur hidup, ancaman hukumannya seperti itu, Pasal 340,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Rio bilang, motif aksi penculikan dan penganiayaan itu adalah kesalahpahaman terkait kendaraan.
Awal Mula Kasus
Kasus ini bermula ketika Andreas diculik di sebuah gang di Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, pada Minggu (8/12) dini hari. Ia lalu dibawa ke rumah dinas Serka H di Asrama Abdul Hamid.
Lalu, Di sana ia dianiaya oleh Serka H dan belasan orang lainnya. Saat itu, aksi itu mengundang kerumunan massa. Lalu, Serka H bilang bahwa Andreas adalah anggota geng motor. Warga pun terpancing dan hendak ikut mengeroyok Andreas.
Namun, ketika massa mendekat, mereka menyadari pengeroyokan itu terkait masalah pribadi karena membahas soal sebuah mobil. Massa pun membubarkan diri.
Aksi penganiayaan itu terhenti sekitar pukul 03.00 WIB. Lalu, berlanjut pada pukul 10.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Aksi penganiayaan dilakukan dengan cara memukul, menebas, hingga menjerat leher korban. Hingga pada pukul 15.30 WIB, korban diikat lalu dibuang ke Kabupaten Labuhanbatu Utara.