Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Polisi Bantah Pengakuan Samuel soal Diprovokasi dan Tak Tusuk Dokter Gigi Vissi
26 Oktober 2023 23:38 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pelaku penganiayaan dan pengancaman terhadap dokter gigi Vissi El Alexandra, Samuel Surnarya, mengaku ia menjalankan aksinya karena ditantang dan disebut pengecut. Namun keterangan Samuel itu dibantah oleh Kasatreskrim Polrestabes Bandung, Kompol Agta Bhuwana Putra.
ADVERTISEMENT
"Dia (Samuel) itu pertama kali melakukan provokasi melalui Instagram DM karena memang terjadi perdebatan kedua belah pihak, dan ada tantangan menghampiri korban," kata Agta di Polrestabes Bandung, Kamis (26/10).
Provokasi itu, kata Agta, dilontarkan oleh Samuel kepada Vissi tanpa sebab yang jelas. Sebab Vissi mengaku tak pernah bermasalah dengan Samuel dan sudah lama tak berkomunikasi dengannya.
"Tidak ada sebab karena dari pihak korban pun tidak merasa ada permasalahan dan tidak ada komunikasi sebelumnya," jelas Agta.
Samuel juga sebelumnya mengaku tak berniat dan tak melakukan penusukan terhadap Vissi. Namun dalam proses rekonstruksi, penyidik menyimpulkan hal berbeda.
"Ada [penusukan]. Keterangan dari penyidik yang melakukan rekonstruksi terjadi penusukan terhadap korban. Setelah pelaku dipukul oleh korban, baru di situ terjadi penusukan. Dikeluarin [pisaunya] lalu ditendang, baru kemudian membabi buta, ada penusukan," lanjut Agta.
Sebelumnya Samuel mengaku peristiwa ini berawal saat Vissi menantangnya dan mengirimkan keberadaannya melalui WhatsApp kepada Samuel.
ADVERTISEMENT
"Dia (Vissi) yang share live location ke saya katanya 'Ini lokasi gua, kalau lebih dari sejam saya tunggu lu pengecut'. Saya dateng karena tantangan dan karena laki-laki aja ditantangin gimana," kata dia pada Kamis (26/10).
Samuel lalu mendatangi klinik tempat Vissi bekerja, dan langsung ke lantai dua. Di sana ia bertemu dua orang resepsionis lalu menanyakan keberadaan Vissi. Resepsionis itu menjawab Vissi sedang menangani pasien, Samuel lalu menunggu di dekat meja.
Namun karena terlalu lama, ia turun ke lantai satu dan pergi ke mal yang masih berada di area Paskal 23, ke kedai kopi dan memutuskan melupakan perselisihannya. Namun tiba-tiba Vissi menghubunginya kembali dan mengabarkan jika ia sudah selesai menangani pasien.
Setelah itu, Samuel mengaku ia kembali ditantang untuk kembali ke klinik. Sesampainya di klinik, Samuel langsung naik ke lantai tiga.
ADVERTISEMENT
"Ini (pisaunya) udah di tangan tapi belum dikeluarin mata pisaunya," ujar dia.
Di lantai tiga itulah Samuel dan Vissi bertemu di lorong dan terlibat cekcok. Samuel lalu mengeluarkan pisau yang ia bawa untuk menakuti Vissi, namun kata Samuel, Vissi rupanya tak takut dan mencoba mendekat. Karena itu ia kembali memasukkan mata pisaunya.
Singkat cerita, Vissi kemudian meminta Samuel untuk menyelesaikan masalah di luar. Keduanya pun beranjak turun ke bawah dan kembali terlibat cekcok di depan klinik. Ketika cekcok, menurut pengakuan Samuel, tiba-tiba Vissi memukulnya berulangkali ke bagian wajah. Kacamata yang dikenakan Samuel sampai terpental.