Polisi: Bayi yang Ditinggal Ortunya di RS Sumber Waras Akan Diautopsi

30 Desember 2024 16:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanda lahir hemangioma pada bayi. Foto: komokvm/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Tanda lahir hemangioma pada bayi. Foto: komokvm/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara, menyebut jenazah bayi 5 bulan yang ditinggal orang tuanya di Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat, akan diautopsi.
ADVERTISEMENT
“Dengan hasil visum yang keluar ini kan agak rancu bahasanya, jadi belum bisa diterangkan penyebab kematiannya kenapa. Kalau dari diautopsi baru bisa dijelaskan, penyebabnya kenapa? Apakah ada benda tumpul, kekerasan benda tumpul, atau apa pun yang lain-lainnya, penyakit dalam,” ujarnya kepada kumparan, Senin (30/12).
“Nah makanya ini saya baru mau minta autopsi hari ini,” ujarnya.
Setelah diautopsi, bayi tersebut akan langsung dimakamkan tanpa menunggu orang tuanya.
“Nggak, kalau itu kita enggak nunggu (orang tua) itu. Nanti kalau memang sudah autopsi, gak perlu lagi, langsung kita kuburkan. Nanti kita koordinasi sama rumah sakit,” ujarnya.
Gedung baru RS Sumber Waras Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sebelumnya, Aprino menjelaskan bahwa hasil visum bayi yang dilakukan di RSCM menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Bayi itu ditelantarkan orang tuanya di Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat usai dinyatakan meninggal pada Sabtu (28/12) pukul 04.20 WIB pagi.
Sebelum menghilang, orang tua bayi dengan inisial H mengatakan akan ke resepsionis untuk melunasi biaya rumah sakit. Namun, setelah ditunggu hampir 2 jam, ia tak terlihat lagi.
Tetangganya yang mengantar mereka ke rumah sakit mengaku tak tahu menahu soal identitas sang orang tua. Mereka juga sudah meninggalkan kontrakan tempat mereka tinggal di Jelambar, Jakarta Barat.
Polisi masih sulit menemukan identitas orang tua bayi tersebut karena tak ada KTP maupun nomor handphone milik mereka ditinggalkan di rumah sakit.
“Tetangga kita mintai keterangan, cuma ya itu dia cuma tau kalau orang ini sepasang suami-istri, gak bisa menunjukkan foto seperti apa karena mereka tidak komunikasi dengan intens, gak tau juga medsosnya apa gitu,” jelas Aprino.
ADVERTISEMENT
Diduga, sang orang tua tak sanggup membayar biaya rumah sakit sebesar Rp 3,6 juta. Klaim BPJS mereka untuk pengobatan sang anak ditolak.