Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Polisi Belum Periksa Kejiwaan Pembunuh Bos Galon di Semarang, Disebut Normal
12 Mei 2023 18:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Muhammad Husen (28), pelaku pembunuhan bos depot galon di Semarang , Irwan Hutagalung (53), sering membuat jawaban nyeleneh saat dipamerkan kepada wartawan pada 10 Mei lalu. Dia juga tampil tenang.
ADVERTISEMENT
Hingga muncullah dugaan tentang stabil tidaknya kejiwaan Husen.
Menanggapi hal ini, Kanit Resmob Polrestabes Semarang, Iptu Dionisius Yudi, mengatakan, sepanjang diperiksa penyidik, jawaban Husen masih normal dan jelas.
"Sementara belum periksa kejiwaan, apabila kita temukan misalnya sedikit kondisi tersangka tidak normal, akan koordinasi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan," ujar Dion di lokasi prarekonstruksi, di Jalan Mulawarman, Tembalang, Kota Semarang, Jumat (12/5).
Ia menyebut, sejauh ini Husen masih konsisten dengan keterangannya. Adegan reka ulang yang digelar hari ini juga tidak menemukan hal baru.
Saat ditampilkan ke media pada 10 Mei, Husen mengaku puas dan tak menyesal.
ADVERTISEMENT
Tapi, saat prarekonstruksi hari ini, dia mengubah pengakuannya. Dia mengaku telah menyesali perbuatannya. Ia juga meminta maaf kepada keluarga bosnya itu.
"Mohon maaf kepada keluarga korban atas perbuatan saya. Saya menyesal telah melakukan ini semua. Setelah mendekam di sana (penjara), saya renungi, memang saya salah. Saya juga minta maaf kepada keluarga saya sendiri, atas perilaku saya seperti ini," kata Husen yang sebelah kakinya mendapat hadiah timah panas ini.
Mayat Irwan Hutagalung ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Dia dicor di depot isi ulang air miliknya, Senin (8/5). Ia dibunuh dan dimutilasi oleh Husen. Husen yang belum lama bekerja ini mengaku sakit hati karena kerap dimarahi dan dipukul.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.