Polisi Belum Terima Protes dari Jho Low soal Penyitaan Kapal Pesiar

1 Maret 2018 18:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Brigjen Agung Setya di rilis gas oplosan. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Brigjen Agung Setya di rilis gas oplosan. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Low Taek Jho, konglomerat Malaysia menyampaikan protes atas penyitaan kapal pesiar mewah Equanimity yang disita Dirtipid Eksus Bareskrim Polri di Bali. Jho, melontarkan kritik kepada Kementerian Kehakiman Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Pria yang kerap disapa Jho Low ini mengatakan, AS tidak memberikan bukti kuat kepada aparat keamanan Indonesia untuk menyita aset miliknya tersebut. Low bahkan menuding ada motif politik di balik penyitaan tersebut.
Tapi menurut Dirtipid Eksus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya saat dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Kamis (1/3), pihaknya belum menerima surat keberatan dari Jho Low.
"Kami belum menerima surat keberatan," kata Agung.
Agung menjelaskan, penyitaan kapal itu dilakukan setelah mendapat security warrant dari FBI bahwa kapal pesiar senilai Rp 3 triliun itu pembeliannya berasal dari pencucian uang.
"Soal pencucian uang itu sudah konfirm," beber Agung.
Ada 34 orang kru kapal itu. Mereka berkewarganegaraan Afrika Selatan, Selandia Baru, Inggris, Thailand, dan Australia. Mereka sedang menjalani pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
"Kapal itu dikendalikan dari Cayman Island, tak ada penumpang di kapal itu, hanya kru," beber Agung.
Kapal kini diamankan di Benoa. Bareskrim masih berkoordinasi dengan FBI.