Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Polisi Bentuk Tim Khusus Buru Orang yang Telanjangi Ibu di Medan
18 September 2018 17:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Seorang ibu berusia 51 tahun di Medan dipersekusi sekelompok orang bahkan ditelanjangi karena dituduh menadah sandal curian. Putri yang membelanya juga kena pukul.
ADVERTISEMENT
Siliyana Manurung, anak dari ibu korban persekusi melaporkan peristiwa yang menimpa ibu dan dirinya ke polisi pada 12 September, atau sehari setelah kejadian. Polisi kini sudah membentuk tim khusus untuk memburu pelaku.
"Kami telah membentuk tim khusus untuk mencari pelaku. Maka kami minta kepada MP untuk menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum," ujar Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto di Mapolrestabes Medan, Selasa (18/9). MP menurut pelapor adalah pemimpin persekusi tersebut.
Kuasa hukum korban, Armada Sihite, memaparkan bahwa mereka telah membuat laporan ke Polrestabes Medan dan telah diproses.
"Pihak kepolisian telah menetapkan MP sebagai tersangka. Tapi mereka (pelaku) sampai saat ini masih belum ditemukan karena melarikan diri," ujar Armada saat dihubungi kumparan.
ADVERTISEMENT
Armada bahkan akan meneruskan permasalahan ini ke Komisi Nasional (Komnas) Perempuan dan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) agar korban mendapat perlindungan dari berbagai ancaman.
Hal tersebut dikarenakan korban dan putrinya sempat diancam akan diusir dari tempat tinggalnya yang berada di Jalan Jermal 15, Medan. Bahkan saat terjadi peristiwa persekusi tersebut, warung tuaknya yang berada tepat di samping rumah habis diporak-porandakan.
Korban mendapat perlakuan kekerasan oleh sekelompok orang yang dipimpin oleh MP karena dituduh sebagai penadah sandal curian. Korban dipukul berkali-kali bahkan ditelanjangi dan diikat di sebuah pohon. Bahkan putrinya, Siliyana Manurung, pun ditinju berkali-kali karena berusaha melepaskan ibunya dari perlakuan keji itu.