Polisi Berencana Cegah Penjualan Bahan Pembuat Bom Panci

26 Mei 2017 17:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Wakapolri Komjen Syafruddin (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakapolri Komjen Syafruddin (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
Peristiwa teror kembali terjadi di Indonesia. Bahan yang dipakai untuk pembuatan bahan peledak pun masih sama yang dipakai saat peristiwa sebelumnya, panci bertekanan tinggi.
ADVERTISEMENT
Wakapolri, Komjen Syafruddin mengatakan pihaknya akan mengantisipasi penjualan bahan-bahan pembuatan bom panci di pasaran. Pasalnya, bahan-bahan ini ternyata dapat dibeli dengan mudah.
"Ya, sudah dilaksanakan preventif antara lain mengantisipasi penjualannya, kemudian penyebaran rakitannya," kata Syafruddin usai konferensi pers di Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (26/5).
Selain bahan-bahannya yang mudah diakses, Syafruddin juga mengkhawatirkan tutorial pembuatan bom panci yang banyak tersebar di internet. "Kan (pembuatannya) bisa dipelajari dari internet dan macem-macem," ujarnya.
Sebagai informasi, penggunaan bom panci untuk aksi teror sudah lama berlangsung. Bom ini mencuat saat digunakan Dzokhar Tsarnaev dalam aksi Boston Maraton 2013.
Sedangkan di Indonesia, sebelum di Kampung Rambutan, bom ini pernah dipakai dalam aksi teror di Kelurahan Cicendo, Bandung, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Bom ini sempat ingin diledakkan dalam pergantian petugas jaga Paspampres di penghujung 2016, tapi pelaku sudah tertangkap sebelum sempat beraksi.
ADVERTISEMENT