Polisi: Bomber Sukoharjo Sempat Ajak Orang Tuanya Berbaiat ke ISIS

5 Juni 2019 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terduga pelaku bom bunuh diri di Sukoharjo mendapat perawatan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Terduga pelaku bom bunuh diri di Sukoharjo mendapat perawatan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Rofik Asharudin, terduga pelaku bom bunuh diri Pos Polisi di Sukoharjo, melakukan aksinya karena terpapar paham ISIS sejak 2018.
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanannya sebelum beraksi pada Senin (3/6) malam, Rofik pernah mengajak kedua orang tuanya agar juga berbaiat ke ISIS. Akan tetapi ajakan Rofik itu ditolak orang tuanya.
"Dari situ (2018) mulai diberikan doktrin-doktrin dan diajarkan aliran-aliran tentang melakukan tindakan kekerasan. Bahkan keluarganya, ibu bapak dan kakaknya diajak (baiat ke ISIS), tetapi menolak," ujar Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol Rycko Amelza Dahnil, kepada wartawan Rabu (5/6).
Kapolda Jateng Irjen pol Rycko Amelza Dahniel usai Rakor Linsek dalam rangka Operasi Ketupat Candi 2019 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Komplek Gubernuran, Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Akibat tidak berhasil mengajak keluarganya, kata Rycko, akhirnya Rofik melakukan aksi bom bunuh diri sendirian. Sebab Rofik juga diketahui tidak bergabung ke jaringan tertentu.
"Apa yang terjadi di Pos Polisi itu merupakan pelaku tunggal, lone wolf, tidak memiliki jaringan, dia sendiri, berbaiat sendiri. Dia belajar juga dengan sendiri dan melakukan tindakan itu sebagai suatu tindakan amaliyah," ucap Rycko.
ADVERTISEMENT
Rycko melanjutkan, meski keluarga Rofik menolak berbaiat ke ISIS, namun pihaknya tetap memberi pembinaan melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Diketahui sebelumnya pada Senin (3/6) malam, Rofik melakukan aksi bom bunuh diri di Pospol Tugu Kartasura, Sukoharjo.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Hanya saja, Rofik mengalami luka berat akibat ledakan bom itu. Saat ini ia menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang.