Polisi Bongkar Bisnis Prostitusi Berkedok Rumah Makan di Gunung Kemukus Sragen

4 Februari 2025 14:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jumpa pers kasus prostitusi di Gunung Kemukus Sragen. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jumpa pers kasus prostitusi di Gunung Kemukus Sragen. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepolisian membongkar praktik prostitusi di Kawasan Religi Gunung Kemukus, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Polisi meminta pemerintah setempat ikut menertibkan bisnis haram ini.
ADVERTISEMENT
Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio mengatakan, kasus ini terungkap setelah salah satu warga Kota Semarang berinisial NS (42) melapor bahwa anaknya dipekerjakan sebagai PSK di kawasan tersebut oleh tersangka bernama Sukini (44).
"Anak terlapor tergiur lowongan kerja di Facebook menjadi pelayan di rumah makan di daerah Gunung Kemukus. Kemudian korban tertarik dan singkat cerita bekerja di sana," ujar Subagio saat jumpa pers di Polda Jateng, Selasa (4/2).
Namun, tempat itu ternyata bukan rumah makan melainkan sebuah karaoke. Di tempat itu, korban dipekerjakan sebagai pemandu karaoke sekaligus PSK.
"Korban menyampaikan kepada pelapor korban ingin pulang tapi tidak bisa dan tersangka minta jaminan uang Rp 1 juta agar korban bisa pulang," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Korban melaporkan kasus ini dan polisi melakukan penyelidikan. Ternyata tersangka juga mempekerjakan anak di bawah umur sebagai pemandu lagu dan PSK.
"Tersangka ini memilki karaoke dan punya 4 LC, di sana disediakan minuman keras dan layanan terkait open BO. Tersangka juga mempekerjakan anak di bawah umur," kata Subagio.
Jumpa pers kasus prostitusi di Gunung Kemukus Sragen. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Saat ditanya apakah prostitusi itu berhubungan dengan praktik pesugihan di Gunung Kemukus, Subagio enggan mengaitkannya. Namun, ia menilai sebagai wisata religi seharusnya Gunung Kemukus harus bersih dari praktik semacam itu.
"Jadi ada satu fenomena yang menarik yaitu fenomena prostitusi, padahal itu wisata religi, tempat wali. Saat kita datang kita ditarik karcis dari pemerintah daerah. Ini menarik," ungkap Subagio.
Tak hanya karaoke milik Sukini, polisi juga menemukan ada tempat karaoke lain di kawasan Gunung Kemukus. Tempat karaoke itu hanya berupa rumah tanpa ada plang atau identitas yang lain.
ADVERTISEMENT
"Hanya rumah biasa saja tidak ada plangnya tapi di dalam lengkap, ada karaoke itu," imbuh dia.
Subagio berjanji akan melakukan penindakan terhadap praktik prostitusi lain di Gunung Kemukus. Namun, ia juga meminta Pemerintah Kabupaten Sragen ikut menertibkan.
"Kami juga memohon pada pemda di daerah setempat untuk bisa menertibkan dan mengembalikan marwah Gunung Kemukus sebagai wisata religi," kata Subagio.