Polisi Buat Laporan Tipe A, Kantongi Identitas Oknum Kurir Perusak Mobil Patroli
5 Juli 2025 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menitPolisi Buat Laporan Tipe A, Kantongi Identitas Oknum Kurir Perusak Mobil Patroli
Polisi telah mengantongi identitas siapa saja oknum massa yang merusak mobil patroli.kumparanNEWS



ADVERTISEMENT
Mobil patroli Polsek Godean jadi sasaran amukan massa kurir ShopeeFood di Pedukuhan Bantulan, Kalurahan Sidoarum, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, Sabtu dini hari (5/7).
ADVERTISEMENT
Perusakan ini buntut dari aksi solidaritas massa yang tak terima rekannya dianiaya pelanggan bernama Takbirdha Tsalasiwi Wartyana yang emosi karena orderan lama diantar.
Selain dirusak, mobil polisi juga sempat hendak dibakar massa.
"Jadi mereka masukin batu, lempar-lempar. Dia udah naruh api di ban itu tapi enggak terbakar," kata Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Agha Ari Septyan, di kantornya, Sabtu (5/7).
Pantauan kumparan, mobil yang kini berada di Polresta Sleman tampak pecah kaca dan spionnya. Mobil juga penyok bagian pintu dan kap mesin karena sempat dibalik oleh massa.
"Yang mobil kita juga tadi sempat diseret, di jalan digulingkan. Nah, terus kaca-kacanya dipukul semua. Saya lampu rotator di atas juga dicopot," ujar Agha.
ADVERTISEMENT
Kantongi Identitas Pelaku
Polisi telah mengantongi identitas siapa saja oknum massa yang merusak mobil. Polisi juga telah menerbitkan Laporan Polisi tipe A—dibuat oleh polisi sendiri—untuk mengusut kasus perusakan.
"Nama-nama dan pelaku-pelaku oknum yang merusak mobil tersebut sudah kita kantongi, dalam waktu dekat kita akan melakukan pemanggilan," katanya.
Dari hasil pemantauan CCTV, mobil diduga dirusak oleh sekitar 10 orang. Mereka terancam Pasal 170 KUHP yaitu kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama dan terang-terangan terhadap orang atau barang.
"Kalau dari video ya, puluhan ya sebenarnya ya. Tapi kita coba semaksimal mungkin," jelasnya.
Siapa yang menjadi provokator juga akan ditelusuri polisi. "Iya, pasti akan kita telusuri," katanya.
Di sisi lain, kurir ShopeeFood dan pacarnya yang jadi korban penganiayaan semalam juga tak ikut dalam aksi geruduk ke Polresta Sleman
ADVERTISEMENT
"Pada saat kejadian tadi malam pun yang dari (massa) kurir Shopeefood-nya datang ke sini, juga korban enggak ada sebenarnya. Korban atau pelapor itu sebenarnya sudah ada di Solo," ujarnya.
Masyarakat yang Jadi Korban Diminta Lapor
Di media sosial juga muncul kabar masyarakat yang tokonya dirusak serta jadi korban penganiayaan saat massa melintas.
"Tidak ada korban. Kalau toko rusak tadi, enggak, tidak ada. Tapi cuma sempat ada keterangan dari masyarakat sekitar, kalau CCTV-nya sempat ada dipukul, tapi itu tidak rusak, tadi kita udah dapat rekaman CCTV-nya, udah kita amankan," katanya.
Agha mengatakan aksi main geruduk seperti ini tak dibenarkan. Apalagi korban penganiayaan T, sudah memasrahkan kasus ini kepada kepolisian.
"Jangan sampai dengan solidaritas yang tinggi malah terjadi tindak-tindakan lainnya. Toh, sebenarnya korban juga sudah memasrahkan kepada pihak kepolisian untuk ditangani. mungkin dari rekan-rekannya karena bawa-bawa ini ya, ShopeeFood dan lain sebagainya. Jadi munculkan spontanitas untuk solidaritas tersebut," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Usut Kasus Penganiayaan
Selain perusakan, polisi juga mengusut kasus penganiayaan yang menjadi pemicu aksi ramai-ramai kurir ShopeeFood itu.
Agha mengatakan untuk kasus penganiayaan Takbirdha terhadap kurir Arzeto dan pacarnya, Ayuningtyas, sudah dilaporkan Jumat dini hari (4/7). Kasus sedang berproses dan Takbirdha berstatus sebagai saksi.