Polisi Buka Kemungkinan Usut Kasus Guru Di-bully Secara Kekeluargaan

12 November 2018 11:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bullying. (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bullying. (Foto: Shutter Stock)
ADVERTISEMENT
Polisi memutuskan untuk menyelidiki dugaan perundungan (bullying) yang dilakukan oleh sejumlah siswa di salah satu SMK swasta di Kendal, Jawa Tengah, terhadap seorang guru bernama Joko Susilo.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang diunggah oleh akun Facebook Eris Riswandi (saat ini video telah dihapus) dan media sosial lainnya, terlihat Joko diserang oleh sejumlah murid laki-laki yang tertawa, mengejek, lalu mendorong, dan menendang Joko. Guru itu sempat melawan, tapi murid-muridnya nampak terus menyerang.
"Kita tidak tutup kemungkinan untuk penyelesaian kasus secara kekeluargaan," ujar Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Agus Triatmaja saat dikonfirmasi kumparan, Senin (12/11).
Agus memastikan pihaknya akan mendalami kasus ini, termasuk menyelidiki apakah ditemukan unsur pidana dalam insiden itu. "Sementara kasus ini ditangani oleh Polres Kendal. Kita masih meminta keterangan dari saksi-saksi terkait insiden ini," kata Agus.
Kapolsek Kaliwungu AKP Akhwan Nadzirin sebelumnya telah mengonfirmasi langsung kasus tersebut ke Kepala Sekolah, Muhaidin. Hasil pertemuan menyebutkan bahwa anak didik Muhaidin tidak melakukan tindakan merundung, melainkan hanya sebatas candaan.
Ilustrasi Bullying. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bullying. (Foto: Pixabay)
"Dari keterangan awal yang didapat, tidak ada pengeroyokan dan penganiayaan, namun itu candaan yang melebihi batas kewajaran," kata Akhwan dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/11).
ADVERTISEMENT
Akhwan menyebut peristiwa itu terjadi pada Kamis, 8 November 2018, di jam terakhir atau jam ke-4 sekolah. Joko Susilo saat itu sedang mengingatkan muridnya yang tidak membawa alat gambar.
Di saat bersamaan, terdapat salah seorang murid yang diduga melempar kertas ke arah punggung Joko. Lalu, ia bertanya siapa yang melempar kertas itu.
Tindakan para murid ditanggapi reaktif oleh Joko, tapi para murid malah terlihat semakin meledek dan menertawakan Joko. Hal itulah, menurut Akhwan, yang kemudian diartikan sebagai perundungan.
“Dari pihak sekolah menyayangkan guyonan yang melampui batas kewajaran dan juga beredarnya video tersebut. Semua anak yang terlibat dalam video itu akan segera ditangani dan lebih lanjut pada Senin 12 November 2018 pihak sekolah akan memanggil orang tua yang bersangkutan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pihak sekolah menyadari candaan murid-muridnya melewati batas wajar. Mereka yang terlibat dalam insiden sudah diberi penanganan.
Kasus ini bahkan sudah terdengar hingga ke telinga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Melalui akun Twitternya, Ganjar meminta siapa pun yang memiliki nomor Joko untuk memberitahunya.
Ganjar juga me-retweet kicauan Bupati Kendal yang berisi penjelasan Kepala Sekolah Muhaidin bahwa apa yang terjadi bukan perundungan, melainkan guyonan.