Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
ADVERTISEMENT
Wakapolres Siak Kompol Abdullah Hariri mengatakan, institusinya saat ini masih mengejar 25 warga binaan Rutan Siak yang kabur. Mereka yang kabur memanfaatkan situasi saat kerusuhan terjadi di Rutan Siak.
ADVERTISEMENT
Jumlah warga binaan di Rutan Siak adalah 648 orang. Jumlah itu overload. Musababnya, kapasitas rutan idealnya hanya dihuni oleh 125 orang.
"Karena tidak memungkinkan lagi rutan ini dihuni oleh narapidana," Abdullah, di Rutan Siak, seperti dilansir Antara, Sabtu (11/5).
Abdullah mengatakan, 321 narapidana dan tahanan direlokasi dari Rutan Siak ke tempat penahanan atau lembaga pemasyarakatan di kabupaten/kota lain di Provinsi Riau.
Rinciannya adalah, 26 orang dipindahkan ke Lapas perempuan di Pekanbaru, 152 orang dipindahkan ke Lapas Pekanbaru, 12 orang dipindahkan ke Rutan Anak Rumbai Pekanbaru.
Selanjutnya, 81 orang dipindah ke Lapas Bangkinang, 45 orang dipindah ke Lapas Bengkalis, dan 5 narapidana ke Lapas Dumai.
Menurut dia, masih ada sekitar 290-300 warga binaan yang masih di Rutan Siak, Gedung Maharatu, dan di Markas Kepolisian Sektor Siak. Rencananya proses relokasi akan dirampungkan pada Sabtu malam.
ADVERTISEMENT
Kerusuhan pecah di Rutan Siak, Riau, pada Sabtu (11/5) dini hari. Kerusuhan itu diduga akibat adanya kekerasan dari petugas rutan terhadap salah satu tahanan.
Sebelumnya diberitakan ada 34 warga binaan yang kabur. Namun menurut keterangan Abdullah, hanya ada 25 warga binaan yang kabur dan saat ini terus diburu.