Polisi Buru Erick Donovan yang Rampas HP Milik Eva di Jaksel: Modus Hipnotis

10 Juni 2024 16:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi membersihkan handphone Foto: Dok.Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membersihkan handphone Foto: Dok.Shutterstock
ADVERTISEMENT
Seorang pria bernama Erick Donovan alias Aby sedang jadi buruan polisi setelah menghipnotis dan merampas ponsel milik seorang wanita bernama Eva Vindiyanti di Perempatan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
"Sedang dicari dan dikejar oleh Polres Metro Jakarta Selatan namanya Erick Donovan alias Aby," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam, di Polda Metro Jaya pada Senin (10/6).
Ade menjelaskan pelaku melakukan aksinya pada 24 Mei 2024 lalu. Ketika itu, Erick dan seorang temannya mendatangi korban Eva yang sedang berhenti di sisi jalan untuk menanyakan alamat sebuah perusahaan.
Pelaku Erick saat itu mengaku sebagai ustaz dan mempunyai kemampuan untuk meramal masa depan.
"Meyakinkan korban bahwa mereka, Erick dan temannya ini adalah ustaz," ucap dia.
Erick kemudian menyerahkan sebuah batu kepada korban yang disebut membawa keberuntungan apabila bergetar saat dibawa ke musala.
Korban yang tergiur lalu menuruti permintaan pelaku dan menyerahkan ponselnya sebagai imbalan.
ADVERTISEMENT
"Konon kalau (batunya) dibawa ke musala terdekat dan batunya bergetar maka itu bisa membawa kesuksesan," ujar dia.
Korban lalu membawa batu itu ke musala terdekat. Akan tetapi, ketika di dalam musala, batu tersebut ternyata tak bereaksi. Sementara itu, pelaku langsung melarikan diri usai membawa ponsel korban.
"Korban membawa batu ke musala dan kembali pelaku sudah tidak ada," ucap dia.
Ade memastikan kasus tersebut sedang ditangani oleh polisi dan pelaku masih diburu. Dia juga menyebut Erick merupakan residivis dan pernah ditangkap pada tahun 2021 lalu.
"Foto pelaku sudah kami sampaikan dan saat ini pelaku sedang dikejar oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, diharapkan masyarakat tidak ada lagi yang menjadi korban," kata dia.
ADVERTISEMENT