Polisi Buru Abu Bakar, Guru Dita, Bomber Tiga Gereja di Surabaya

15 Mei 2018 11:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin  (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sebuah nama keluar dari kantung polisi. Dia adalah Abu Bakar yang diduga sebagai guru Dita Oepriarto, bomber tiga gereja di Surabaya. Hal itu disampaikan oleh Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin.
ADVERTISEMENT
"Gurunya Dita itu. Masih dalam pengejaran di lapangan. Ada dua masih dalam pengejaran teman-teman di lapangan," kata Machfud di Mapolda Jatim, Selasa (15/5). Sebagian pihak memanggil guru itu dengan Ustaz Abu Bakar.
Namun polisi tidak merinci identitas Abu Bakar, termasuk rekam jejaknya dengan detil demi kepentingan penyelidikan. Namun yang jelas keluarga Dita dan keluarga Anton Ferdiantono, perakit bom Rusunawa Wonocolo Sidoarjo, adalah murid Abu Bakar.
"Pengajian rutin tiap Minggu. (Pengajian) yang sama, mereka sering ketemu," ungkapnya.
Saat mengikuti pengajian baik Dita dan Anton selalu membawa anak-anaknya. Dita membawa empat orang anaknya dan Anton juga membawa empat anaknya.
"Kalau doktrin, anak-anaknya jelas menjadi korban. Bapak, ibu, anak, 'lewat' semuanya. Ibunya sudah menyatu dengan bapaknya berperan penting kepada anaknya. Anaknya tidak disekolahin," ungkap dia.
Dita Oerpriarto. (Foto: Chandra Dyah Ayuningtyas/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dita Oerpriarto. (Foto: Chandra Dyah Ayuningtyas/kumparan)
ADVERTISEMENT