Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Polisi Cari Terduga Pelaku Kasus Dugaan Kekerasan di Perusahaan Animasi
13 September 2024 15:39 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kasus dugaan kekerasan yang dilakukan pemilik perusahaan animasi yang berlokasi di Menteng, Jakpus, viral di media sosial. Polres Jakarta Pusat yang mendapatkan laporan langsung bergerak.
ADVERTISEMENT
Kasatreskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Firdaus mengatakan, saat ini pihaknya masih mencari tahu keberadaan pelaku untuk dimintai keterangan terkait peristiwa ini.
“Iya (terduga pelaku) bakal diburu, masih dicari keberadaan. Nanti diambil keterangan,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Jumat (13/9).
Menurut Firdaus, hingga saat ini belum ada satu pun korban yang membuat laporan. Namun polisi akan tetap mengusut.
“Belum ada laporannya, dari viralnya berita itu kita tindak lanjuti dari Polres, belum ada laporan yang masuk. Kita tetap menindaklanjuti,” ungkapnya.
Firdaus pun mengungkap akan memanggil seluruh pihak yang terlibat dalam kejadian ini.
“Iya semuanya (dipanggil), pemilik perusahaan dan karyawannya. terutama karyawan yang jadi korban. korban sampai sekarang kita lagi cari identitas,” tuturnya.
Menurut Firdaus, kini pihaknya sudah membentuk tim untuk mengusut kasus ini. Ia katakan akan mengusutnya hingga tuntas.
ADVERTISEMENT
“Sudah diusut, yang kekerasan terhadap karyawannya,” ujarnya.
“Iya kita membentuk tim. Kita proses sampai tuntas,” pungkasnya.
Kisah kekerasan yang dialami CS oleh bosnya CL di perusahaan animasi BV yang berlokasi di Menteng Jakarta. Pengakuan CS viral di akun X Jasmine Surkaty. kumparan sudah mendapat izin untuk mengutip postingannya.
Dalam unggahannya, dijelaskan bahwa CS mendapat kekerasan verbal dan fisik dari CL, bahkan dilampirkan juga bukti-buktinya.
Setelah viral, banyak mantan pegawai dari perusahaan ini yang ikut bersuara. Mereka mengaku sering mendapat kekerasan verbal dari CL selama bekerja di sana.