Polisi Cek CCTV, Identifikasi Rombongan yang Serang Angkringan di Yogya

18 Juli 2024 21:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tawuran Macedonia. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tawuran Macedonia. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Polresta Yogyakarta menyelidiki aksi rombongan diduga pelajar yang menyerang pelajar lain di salah satu angkringan di Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Kamis (18/7).
ADVERTISEMENT
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma akan mengecek CCTV untuk mengidentifikasi pelaku.
"Kita selidiki, coba ada CCTV sekitar lokasi untuk kita identifikasi anak-anak yang terlibat," kata Aditya dihubungi, Kamis (18/7).
Aditya menerangkan kasus ini berawal adanya pelajar yang nongkrong di angkringan itu sepulang sekolah. Lalu datang sekitar 10 remaja mengendarai sepeda motor.
"Sekitar 10-an naik roda dua kemudian melempari batu dan botol kemudian dibalas anak yang nongkrong," ujar Aditya.
Ia memastikan pelaku tidak menggunakan senjata tajam. "Hanya lemparan batu dan botol," bebernya.
Aksi itu berhasil diredam usai Satpol PP Balai Kota Yogyakarta dan warga datang. Sejauh ini tak ada informasi korban luka.

Tak Pakai Seragam

Polisi belum bisa memastikan apakah pelaku merupakan pelajar. Sebab mereka tidak mengenakan seragam.
ADVERTISEMENT
"Anak-anak yang melempari tidak pakai identitas anak sekolah, pakai jaket jumper sehingga belum diketahui dari sekolah atau kelompok mana," katanya.

Kesaksian Warga

Sebelumnya, rombongan yang diduga pelajar menyerang angkringan di sekitar Balai Kota Yogyakarta di Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Kamis (18/7) siang.
"Posisi saya jualan, tahu-tahu dari sana mereka melempari (botol) ke sini," kata Susi (40) pemilik warung.
Selain melempari angkringan rombongan juga mengacung-acungkan gesper sembari diputar-putar.
Susi menjelaskan saat itu di angkringannya juga tengah ada pelajar yang nongkrong. Mereka pun sempat membalas melempari rombongan dengan batu.
"Anak-anak yang pada di sini (balas) melempar batu karena mereka serang dahulu di sini," bebernya.
Rombongan sempat dilerai oleh Susi tetapi dirinya justru dimaki dengan kata-kata "bajingan". Mereka menyerang dengan pakain serba hitam, dan beberapa diantaranya bercelana abu-abu.
ADVERTISEMENT