Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Polisi Cek Keluhan Warga Bandung Yang Kena Penipuan Bermodus Tertabrak Mobil
9 Agustus 2024 4:23 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Hati-hati modus menabrakkan diri, semalam 5/8 di Banceuy… Untung ada CCTV….,” demikian keterangan pada video itu, sebagaimana dikutip Kamis (8/8).
Warganet ramai berkomentar di video tersebut. Salah satunya, berisi pengakuan pernah mengalami peristiwa serupa.
Mengenai hal ini, Kasi Humas Polrestabes Bandung, AKP Nurindah, mengatakan sedang mengecek laporan yang masuk dari warga.
“Akan saya cek,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (8/8).
Pengalaman Warga
Eka, warga Bandung, karyawati sebuah bank BUMN, mengaku pernah mengalami upaya penipuan bermodus korban tertabrak mobil pada kolom komentar postingan yang disinggung di atas.
Saat dihubungi Kamis (8/8), ia mengalami kejadian itu sekitar sebulan lalu, sekitar pukul 14.00 WIB. Saat Eka baru selesai mencuci mobil di sebuah car wash, di Banceuy.
ADVERTISEMENT
“Waktu keluar mobil, namanya keluar lihat kanan ya, soalnya di situ satu jalur kan. Pas aku belok kiri sudah ada yang jatuh,” kata dia.
Lalu Eka menyebut ada seorang pengendara motor menggebrak bagian belakang mobilnya, seraya menyuruh dia untuk turun. Pada momen itu, Eka merasa takut.
“'Masa sih, kapan nabraknya, perasaan tadi enggak ada orang?' tapi takut salah,” pikir dia.
Eka tetap turun meski ketakutan. Dia melihat seorang bapak-bapak tampak kesakitan. Orang ini lah yang mengaku ditabrak. Sementara orang yang membawa motor dan menggebrak mobilnya, terlihat masih muda, seolah berperan hendak menolong.
Eka merasa dibuat panik dan bersalah. Sebagai bentuk tanggung jawabnya, dia mengajak bapak yang mengaku ditabrak itu ke rumah sakit. Anehnya, mereka menolak, dengan alasan khawatir akan memakan biaya yang besar.
ADVERTISEMENT
“‘Yaudah kita bawa ke rumah sakit saja, dekat kok.' Si orangnya nolak, 'enggak apa-apa, Mba saya diurut saja',” terang Eka.
Eka melanjutkan, tak lama dari itu, orang-orang yang berada di sekitar lokasi menghampiri dan menonton mereka. Si pemuda penggebrak mobil lalu minta uang Eka, untuk biaya urut. Tapi Eka tak memberikannya.
“‘Terus mau gimana?',” tanya Eka.
“'Ya sudah kasih uang saja ke dia,” kata Eka menirukan ucapan si pemuda.
Eka lantas bertanya berapa biaya yang diperlukan untuk urut. Bapak yang mengaku ditabrak itu menyebutkan nominalnya.
“Ya dua juta, satu jutaan cukuplah, neng,” ucap Eka, menirukan jawaban bapak itu.
Nominal yang disebut membuat Eka curiga. Kepada bapak yang mengaku ditabrak, dia pun mengaku hanya membawa uang Rp 100 ribu di dompet. Selain itu, Eka tetap berkeras untuk membawa bapak-bapak itu ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
“Mendingan bapak langsung ke rontgen aja pak. Bapak biar jelas. Kalo ke tukang urut takutnya enggak sembuh malah bengkak, soalnya saya pernah patah tulang, mendingan kita rontgen aja,” ujar Eka.
Dihadapkan pilihan uang Rp 100 ribu dan dibawa ke rumah sakit, bapak yang mengaku ditabrak itu, pada akhirnya memilih uang.
“Ya akhirnya deal-nya Rp 100 ribu,” pungkas Eka.