Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Polisi Ciduk Penyebar Hoaks Larangan Azan oleh Megawati di Banten
21 Februari 2018 8:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB

ADVERTISEMENT
Ditipidter Bareskrim Polri meringkus seorang penyebar berita hoaks mengenai larangan azan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, bernama Didi (34). Didi ditangkap pada hari Kamis (15/2) pukul 15.30 WIB di rumahnya di kawasan Kedawung, Kota Cilegon, Banten.
ADVERTISEMENT
Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti berupa satu buah handphone, satu sim card, dan Kartu Tanda Penduduk atas nama Didi. Selain itu, diketahui Didi berprofesi sebagai Linmas Pemkot Cilegon sekaligus Sekretaris RT.
"Tersangka menyebarkan berita hoaks terkait larangan azan oleh Ketua Umum PDIP," kata Kasubdit 1 Siber Bareskrim Polri Kombes Irwan Anwar ketika dihubungi kumparan (kumparan.com) Rabu (21/2).
Irwan mengatakan saat ini tersangka Didi, telah diamankan di Ditipidter Bareskrim Polri, Gambir, untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Atas perbuatannya, Didi dijerat Pasal pasal 45 A ayat (2) Jo pasal 28 ayat (2), Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau pasal 16 Jo pasal 4 huruf b angka 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dan/atau pasal 156 KUHP dan/atau pasal 207 KUHP dan/atau Pasal 316 KUHP.
ADVERTISEMENT
Irwan menambahkan, selain menangkap Didi, sepanjang awal tahun 2018 ini, Ditipidter Bareskrim Polri telah menangkap sebanyak 20 tersangka pelaku ujaran kebencian hingga pelaku penyebar berita hoax.
"Rata-rata para tersangka menyebarkan berita hoaks terkait penculikan ulama dan penghinaan terhadap sejumlah tokoh. Mereka kita tangkap dari hasil patroli siber dan juga laporan masyarakat," ucap Irwan.
Irwan meminta kepada masyarakat agar bijak dalam mengunakan media sosial. Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan pemberitaan atau informasi yang belum teruji kebenarannya.