Polisi Dalami Dugaan Penganiayaan oleh Ibu Balita yang Tewas Dibanting Pacar

6 Desember 2022 18:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku pembunuhan terhadap balita berusia 2 tahun di apartemen Kalibata City saat dihadirkan dalam rilis kasus di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (6/12).  Foto: Ananta Erlangga/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku pembunuhan terhadap balita berusia 2 tahun di apartemen Kalibata City saat dihadirkan dalam rilis kasus di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (6/12). Foto: Ananta Erlangga/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi akan menyelidiki dugaan penganiayaan yang dilakukan SS, ibu dari balita yang tewas dibanting di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Kasus penganiayaan di Apartemen Kalibata City terjadi pada Sabtu (3/12). Kekasih SS, YA (31) ditetapkan sebagai tersangka. Namun diduga sebelum itu korban juga mengalami penganiayaan dari ibunya.
"Nanti kami dalami, kemarin kami fokus pada peristiwa kejadiannya. Nanti kami dalami (dugaan penganiayaan oleh ibu korban)" kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ady Ary Syam Indradi saat konferensi pers, Selasa (3/12).
Dalam kesempatan yang sama ayah korban, Faisal Putra, juga menyampaikan kecurigaan terhadap SS. Hal itu berdasarkan luka yang ia temukan saat menengok korban di rumah mantan istrinya dua minggu lalu.
"Menurut saya itu bekas pukulan, cuma saya kata kakeknya ini menjelaskan digigit serangga. Saya sih belum tahu digigit serangga gimana hasilnya. Jadi saya masih bayangan itu," kata Faisal.
ADVERTISEMENT
Dugaan penganiayaan oleh SS juga pernah disampaikan oleh paman korban, Richard berdasarkan temuan sejumlah luka lebam lama pada paha dan pinggang korban.
Faisal Putra (25), ayah kandung dari balita berusia dua tahun yang tewas dianiaya di Apartemen Kalibata City. Dirinya berencana melaporkan mantan istrinya atas tindak kelalaian. Foto: Ananta Erlangga/kumparan
"Ada luka lebam. Kalau luka lebam, kan, bisa sebulan sebelum kejadian," terang Richard, Senin (5/12).
Selain itu mulut korban juga pernah didapati bernanah dan kuku jari telunjuknya terkelupas.
"Luka itu diketahui dari Posyandu pas memeriksa korban yang sempat mengeluh sakit pada Oktober lalu," kata Richard.
GMM tewas usai dibanting tiga kali oleh YA di unit apartemen miliknya. Ia juga menginjak kaki korban.
Hasil visum yang disampaikan kepolisian menunjukkan sisi kiri tengkorak GMM retak sepanjang 7,9 cm. Selain itu juga ada memar di tungkai kiri sisi depan.
GMM juga mengalami pendarahan di bawah selaput otak.
ADVERTISEMENT
YA telah ditetapkan sebagai tersangka. Polisi juga melakukan penahanan terhadapnya.