Polisi Dalami Dugaan Provokator Sulut Lagi Kerusuhan di Papua

29 Agustus 2019 18:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo memberikan keterangan kepada wartawan terkait kasus penanganan teroris Kalimantan Tengah di Mabes polri, Jakarta, Selasa (25/6). Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo memberikan keterangan kepada wartawan terkait kasus penanganan teroris Kalimantan Tengah di Mabes polri, Jakarta, Selasa (25/6). Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
ADVERTISEMENT
Aksi massa berujung tindakan anarkistis kembali terjadi di Papua. Kali ini, kerusuhan terjadi di Sentani, Abepura, dan Jayapura.
ADVERTISEMENT
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya tengah mendalami dugaan adanya provokator yang menyulut kembali kerusuhan di Papua. Sehingga kerusuhan ini seperti sudah direncanakan.
“Tadi pagi ada di beberapa wilayah sekitar ratusan massa satu lagi di Sentani, kemudian mereka menuju ke Jayapura. Ada settingan dari perusuh untuk memprovokasi massa damai tersebut dan melakukan tindakan anarkis. Ini lagi kita dalami semuanya,” kata Dedi di Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kamis (29/8).
Kondisi pelabuhan di Sentani, Jayapura yang dibakar massa. Foto: Dok. Istimewa
Dedi mengungkapkan, akibat kerusuhan itu, sejumlah fasilitas umum dirusak. Polri dan TNI yang berada di lokasi masih berupaya untuk mengembalikan stabilitas keamanan di Papua.
“Beberapa properti masyarakat ada yang rusak, fasilitas publik ada yang terbakar. Namun demikian aparat TNI-Polri berusaha semaksimal mungkin mendinginkan situasi bersama tokoh masyarkat,” tutur Dedi.
Api di Kantor GraPARI Jayapura Foto: istimewa
Beberapa bangunan di Papua memang terlihat mengalami kerusakan, seperti di Pelabuhan Sentani dan sebuah kantor Grapari. Akibatnya, komunikasi juga lumpuh.
ADVERTISEMENT
“Komunikasi terkahir dari Pak Kadiv. Pak kadiv coba berkomunikasi dengan teman-teman. Lagi kesulitan. Semua lagi ada kendala terkait masalah telekomunikasi,” tutup Dedi.