Polisi Dalami Dugaan Putu Sering Dianiaya Senior STIP Jakarta Sebelum Tewas

10 Mei 2024 11:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan.  Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan. Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi masih melakukan penyidikan kasus penganiayaan yang menewaskan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Putu Satria Ananta Rustika (19). Belakangan terungkap, Putu diduga sudah sering dianiaya oleh seniornya.
ADVERTISEMENT
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, pihaknya akan mendalami hal tersebut.
"Ya, kalau ada fakta baru pasti menjadi bahan penyidikan lebih lanjut," kata Gidion saat dikonfirmasi, Jumat (10/5).
Dalam upaya pendalaman ini, Gidion juga membuka peluang akan memeriksa kekasih Putu.
"Boleh juga kami mintai keterangannya, nanti kami koordinasi dengan pengacaranya," jelas Gidion.
Penganiayaan yang sering dialami Putu itu diungkapkan pengacara keluarga, Tumbur Aritonang. Ia memperlihatkan tangkapan layar percakapan Putu dengan kekasihnya.
Tangkapan layar percakapan Taruna STIP Jakarta, Putu Satria Ananta Rustika, sebelum tewas. Foto: Dok. Istimewa
"Betul (Putu pernah curhat ke pacarnya soal dianiaya senior)," kata Tumbur saat dikonfirmasi, Jumat (10/5).
Dalam percakapan itu, Putu mengaku kepada kekasihnya bahwa seniornya sering mengincarnya. Putu juga sempat membagikan foto bagian tubuhnya yang memar akibat penganiayaan tersebut.
ADVERTISEMENT
"(Isi percakapannya) 'Ada aja aku dipanggil terus sama senior, dipukulin terus-terusan, sakit dadaku, ulu hati terus yang diincer'. Itu artinya," ungkap Tumbur.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kanan) berkunjung ke rumah duka almarhum Putu Satria Ananta Rustika di Desa Gunaksa, Klungkung, Bali, Kamis (9/5/2024). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO
Dalam kasus tewasnya Putu, polisi telah menetapkan 4 orang sebagai tersangka. Para tersangka itu merupakan senior satu tingkat di atas Putu yang bernama Tegar Rafi Sanjaya, KAK, WJP, dan FA.
Tegar merupakan pelaku utama yang melakukan pemukulan hingga membuat Putu tewas. Sementara yang lain, berperan memprovokasi saat penganiayaan terjadi.