Polisi Dalami Kontrak Kerja Kurir Pengantar Karung Berisi KIP

23 Maret 2018 17:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Polisi belum tetapkan tersangka kasus temuan KIP (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi belum tetapkan tersangka kasus temuan KIP (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
Polisi masih mengusut temuan karung berisi 634 keping Kartu Indonesia Pintar (KIP) di tempat laundry. Polsek Sukolilo dibantu Polrestabes Surabaya mengusut distribusi KIP tersebut sebelum ditemukan terlantar.
ADVERTISEMENT
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan menuturkan, pihaknya masih mencari tahu mengapa KIP tersebut tidak terdistribusikan ke penerimanya di Kecamatan Sukolilo.
"Kami sudah mintai keterangan beberapa saksi, termasuk kurir yang bertugas mengirim KIP ke penerima," jelas Rudi kepada wartawan di Ruang Museum Hidup Mapolrestabes Surabaya, Jumat (23/3).
Rudi menjelaskan, penyidik sudah memeriksa kurir dari paket karung berisi KIP, Ahmad Zahri Hamid Romadhona (sebelumnya ditulis Syahri Hamid). "Dia merupakan tenaga freelance PT SAP selaku penyalur KIP," urai Rudi.
Saat ini, polisi terus mendalami kontrak kerja PT SAP (Satria Antaran Prima) dengan sang kurir. "Kita akan cek apa ada kesalahan kontrak, kemudian bagaimana bentuk kesepakatannya. Ke mana KIP seharusnya diantar," tutur Rudi.
ADVERTISEMENT
Polisi belum tetapkan tersangka kasus temuan KIP (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi belum tetapkan tersangka kasus temuan KIP (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
Karung berisi 643 Kartu Indonesia Pintar (KIP) ini ditemukan di laundry milik Umi Kulsum di Nginden Jangkungan, Sukolilo. Karung itu ditemukan pada Sabtu (10/3), namun baru dilaporkan ke Polsek Sukolilo pada Selasa (20/3). KIP tersebut akan ditujukan kepada dua kelurahan di Kecamatan Sukolilo, yakni Kelurahan Gebang Putih dan Keputih.