Polisi Dalami Tewasnya Dokter Mawartih di Papua, 23 Saksi Diperiksa

15 Maret 2023 1:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mawartih, dokter di Nabire, Papua Tengah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mawartih, dokter di Nabire, Papua Tengah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Dokter spesialis paru-paru, Mawartih Susanty, ditemukan tewas di rumah dinasnya di Nabire, Papua Tengah, pada Kamis (9/3) lalu. Ada kejanggalan, Mawartih ditemukan meninggal dalam kondisi mulut berbusa, badan penuh lebam, bahkan tulang rusuk patah.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, pihaknya tengah mendalami penyebab kematian Mawartih. Penyidik telah melakukan olah TKP.
"Sedang dalam penyelidikan, sudah olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi," kata Benny lewat keterangannya, Selasa (14/3).
Sementara itu, Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya menyebut, sejauh ini pihaknya telah memeriksa 23 saksi. Namun, dia enggan membeberkan saksi tersebut.
"Ada 23 saksi yang telah dimintai keterangan, sudah ada beberapa bukti petunjuk untuk kita teliti secara detail guna mengungkap suatu kasus tindak pidana," ujarnya.
Selain itu, Suarnaya menuturkan, pihaknya juga telah memeriksa sejumlah bukti ke laboratorium forensik.
"Ada beberapa bukti yang ditemukan di sekitaran TKP untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium forensik," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Ibu Mawartih, Martawara, sangat terpukul dengan kepergian anak ketiganya dari lima bersaudara itu. Menurutnya, kematian dari anaknya janggal.
"Badannya lebam-lebam, tulang rusuk dan pergelangan tangan diduga patah," kata Martawara kepada kumparan, Selasa (14/3)
Mawartih telah berdinas di tanah Papua selama 6 tahun terakhir. Selama ini, kata Martawara, anaknya tak pernah mengeluh atau punya masalah sehingga kematian itu amat mengagetkan.
Padahal, tahun ini seharusnya menjadi tahun terakhir Mawartih bekerja di RSUD Nabire. Ia mau pindah ke RSUD Tangerang, kini tinggal menunggu penggantinya datang.
"Sudah mau pindah ke Tangerang. Kan hari Kamis itu ditemukan meninggal, padahal rencana besoknya (Jumat), sudah terbang ke Jakarta," ungkapnya.