Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Polisi dan TNI Sambangi Masjid Bahas Spanduk Tolak Salat Jenazah
27 Februari 2017 21:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Setiabudi, Jakarta Selatan bersilaturahim dengan pengurus Masjid Hidayatullah Setiabudi. Mereka membahas spanduk berisi penolakan mensalatkan jenazah bagi warga muslim yang membela penista agama, yang terpampang di beberapa masjid di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Hadir dalam pertemuan tersebut Kapolsek Setiabudi AKBP Murwoto, Dandim 06 Setiabudi Mayor Infantri Budi Winoto, Camat Setiabudi Dian Antariksa serta pengurus Masjid Hidayatullah, KH Nawawi Hakam.
"Kami khawatir ada orang ketiga yang masuk dalam hal ini. Kita dari pihak kepolisian ingin sekali wilayah kita aman," ujar Murwoto di Masjid Hidayatullah, Setiabudi, seperti ditilik dalam akun instagram Polres Jakarta Selatan, Senin (27/2).
Hal senada juga dikatakan Mayor Budi. Dia berharap masjid-masjid tidak mengeluarkan kalimat provokatif dan mengundang permusuhan.
"Isi spanduk bahasanya hampir semuanya sama, dan bahasanya provokatif. Cobalah bahasanya santun. Karena selama ini khususnya wilayah Setiabudi cukup aman," ujar Budi.
Sementara itu, Camat Dian menyebut, sejak Kamis (23/2) sudah banyak ditemukan spanduk bertuliskan 'masjid ini tidak mensholatkan jenazah pendukung dan pembela penista agama' di kawasan Kelurahan Karet dan Karet Kuningan.
ADVERTISEMENT
"Dan saya dapat informasi di wilayah Pasar Manggis sudah disiapkan 50 spanduk," ujar Dian.
Menanggapi hal itu, Nawawi mengatakan, yang dimaksud dengan penista Al-Quran adalah jika yang bersangkutan memang sudah ingkar dengan Al-Quran. Salah satunya adalah jika mengucapkan isi Al-Quran bohong. Sementara terkait mensalatkan jenazah, itu adalah fardu kifayah bagi umat muslim.
"Orang yang meninggal itu kita wajib mengkafani dan menguburkan. Mudah-mudahan wilayah Setiabudi aman, dan semua permasalahan cepat selesai. Amin," kata Nawawi.
Pertemuan yang berlangsung sejak pukul 16.15 WIB hingga 16.45 WIB itu ditutup dengan doa bersama.