news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Polisi Didesak Tindak Oknum Brimob di Sulut yang Tembak Warga Hingga Tewas

12 Maret 2025 0:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Martin Daniel Tumbelaka, mendesak kepolisian untuk mengusut oknum anggota Brimob Polda Sulawesi Utara yang diduga menembak mati warga di area pertambangan ilegal pada Senin (10/3).
ADVERTISEMENT
“Tindak tegas oknum pelaku penembakan dan ungkap juga pengusaha yang mempekerjakan aparat dalam aktivitas tambang ilegal,” kata Martin dalam keterangan tertulis, Selasa (11/3).
Martin juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan, dan Polri untuk segera bertindak menertibkan tambang-tambang ilegal yang merugikan negara.
Terutama dalam mengusut keterlibatan aparat dalam menjaga keamanan aktivitas tambang ilegal.
“Dampak pertambangan ilegal ini besar, mulai dari kebocoran keuangan negara karena tidak ada retribusi dan pajak, hingga kerusakan lingkungan yang tidak terkendali,” ujar Martin.
Korban bernama Fernando Tongkotow yang merupakan warga Desa Basaan, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara.
Korban mengalami luka tembak di kepala. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit sesaat setelah terkena tembakan, namun nyawanya tidak tertolong.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelusuran kepolisian setempat, kejadian penembakan terjadi pada Senin (10/3) dini hari. Warga memasuki di area tambang sambil membawa senjata tajam.
Pihak kepolisan yang bertugas pun sempat menegur warga beberapa kali. Namun kelompok tersebut enggan mengindahkan teguran itu dan terus merangsek naik sehingga keadaan menjadi tak terkendali.
Hingga akhirnya salah satu anggota kepolisian melepaskan tembakan peringatan. Tidak dijelaskan apakah tembakkan ini diarahkan kepada warga atau tidak.
“Anggota kita berusaha menyampaikan secara baik kepada masyarakat, tetapi karena tidak diindahkan, maka anggota kita melepaskan tembakan peringatan beberapa kali. Dan saat itu massa tidak bisa dibendung, anggota kita terdesak maka terjadilah penembakan,” kata Wakapolda Sulut Brigjen Pol Bahagia Dachi saat konferensi pers.