Polisi: Diduga Ada 60 Siswa SD yang Disuntik Vaksin Kosong di Medan

29 Januari 2022 21:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dokter G (kiri), vaksinator yang diduga suntikan vaksin bodong ke siswa SD di Medan Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
dokter G (kiri), vaksinator yang diduga suntikan vaksin bodong ke siswa SD di Medan Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kasus penyuntikan vaksin kosong kepada siswi SD di Kota Medan menunjukkan titik terang. Polda Sumut telah menetapkan dokter G yang menyuntikkan vaksin kosong tersebut sebagai tersangka.
ADVERTISEMENT
Kegiatan vaksinasi tersebut digelar Polsek Medan Labuhan bekerja sama dengan RS Delima Martubung pada Senin (17/1) lalu.
Pihak kepolisian telah mendapatkan hasil dari pengembangan dan penyelidikan, terbukti tidak ditemukan vaksin dalam tubuh anak setelah proses penyuntikan. Fakta terbaru, jumlah anak yang disuntik vaksin kosong tersebut berjumlah 60 siswa.
dokter G (kanan), vaksinator yang diduga suntikan vaksin bodong ke siswa SD di Medan Foto: Dok. Istimewa
"Kita sudah sampai pada audit siswa yang divaksin. Total 460 siswa. Lalu ada vaksin yang diberikan kepada dua tim sebanyak 500 dosis. Ternyata setelah selesai masih dikembalikan 100 dosis," tutur Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra, Sabtu (29/1).
Artinya, ada selisih 60 orang yang diduga tidak mendapat dosis vaksin tersebut.
"Yang menjadi pertanyaan kita, kenapa yang dikembalikan 100 bukan 40. Ini masih didalami, termasuk siapa 60 siswa itu. Kita akan lakukan pemeriksaan sesuai rekomendasi IDI yaitu dengan pemeriksaan laboratorium kepada anak," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sementara saat ini, imbuh Panca, Dokter G belum ditahan karena ancaman hukumannya di bawah lima tahun.
"Kita masih terus mencari terobosan hukum untuk memperberat tindakannya dengan membuktikan unsur kesengajaan tadi. Mudah-mudahan ini bisa berkembang," tandasnya.