Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Polisi Diimbau Selalu Bawa Pistol untuk Berjaga-jaga
1 Juli 2017 13:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB

ADVERTISEMENT
Kepolisian Republik Indonesia saat ini menjadi target penyerangan oleh teroris. Dalam sepekan ini saja, sudah terjadi tiga kali teror untuk polisi dalam bentuk selebaran maupun serangan fisik.
ADVERTISEMENT
Untuk mencegah terulangnya hal tersebut, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengimbau kepada seluruh anggota kepolisian untuk selalu membawa senjata laras pendek. Senjata ini penting untuk berjaga-jaga.
"Ya, (diimbau) membawa senjata laras pendek bagi yang dapat inventaris," kata Setyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (1/7).

Namun, bagaimana dengan anggota kepolisian yang tidak mendapatkan inventaris senjata? "Ya temannya (yang bawa), kan ada buddy system, jadi mereka bisa saling melindungi dan saling bertukar informasi," kata dia.
Setyo mengakui, dirinya saat ini juga sering membawa pistol setiap bepergian. Pistol tersebut penting untuk antisipasi kejahatan.
"Pas Salat (Ied) kemarin saya juga bawa," ujar Setyo.
Dalam dua minggu terakhir, polisi telah menerima 2 teror fisik. Teror pertama terjadi di Mapolda Sumatera Utara pada 25 Juni lalu yang menewaskan Aiptu Martua Singgalingging.
ADVERTISEMENT
Sementara, teror kedua terjadi pada Jumat (30/6) malam kemarin. AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful Bakhtiar mengalami luka di telinga dan wajah setelah diserang oleh pelaku teroris setelah melaksanakan Salat Isya.