Polisi Duga Mahasiswi Ubaya dan Pembunuhnya Punya Hubungan Asmara

9 Juni 2023 19:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polrestabes Surabaya menangkap Rochmad Bagus Apriyatna (41), pembunuh mahasiswi bernama Angeline Nathania (21) yang dimasukkan ke dalam koper dan dibuang di Hutan Raden Soerjo, Gajah Mungkur, Kecamatan Pacet, Mojokerto. Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polrestabes Surabaya menangkap Rochmad Bagus Apriyatna (41), pembunuh mahasiswi bernama Angeline Nathania (21) yang dimasukkan ke dalam koper dan dibuang di Hutan Raden Soerjo, Gajah Mungkur, Kecamatan Pacet, Mojokerto. Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Angeline Nathania (21), mahasiswi Ubaya yang dibunuh oleh Rochmad Bagus Apriyatna (41) diduga memiliki hubungan percintaan. Hal itu diungkap Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pasma Royce.
ADVERTISEMENT
Hubungan ini disebut menjadi salah satu pemicu pertikaian keduanya, Puncaknya Rochmad tega mencekik Angeline hingga meninggal dunia.
Rochmad merupakan guru musik korban semasa SMA.
"Korban dan pelaku ini diawali adalah sebagai guru musik dan mengenal cukup lama kurang lebih lima tahun. Ada hubungan asrama. Ada keyakinan yang berbeda, antara korban dan pelaku," ujar Royce dalam jumpa pers, Jumat (9/6).
Namun, hal tersebut disangkal oleh ayah korban, Bambang. Bambang menyampaikan bahwa Rochmad tidak benar-benar suka dengan Angeline.
Rochmad, menurut dia, hanya ingin menguasai harta milik Angeline. Hal itu lantaran Rochmad juga menjalin hubungan dengan wanita lain.
"Saya sekadar mengingatkan yang beredar kabar selama ini agak simpang siur mengenai hubungan mereka ini yang dikira ke arah asmara," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya bukan seperti itu, menurut saya dia ini, inisial Roy ini, dia ini menggaet beberapa wanita seperti membodohi gitu. Dia tidak benar-benar orang yang kepengin untuk menjalin asmara dengan benar tapi ingin menguasai hartanya," tambah dia.
Sebelumnya, petugas Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo dikejutkan dengan penemuan mayat dalam jurang sedalam 20 meter di kawasan Gajah Mungkur, Kecamatan Pacet, Mojokerto, Rabu (7/6).
Mayat yang berada dalam sebuah koper berbungkus kain putih itu tersangkut di sebuah pohon di jurang sisi timur jalan alternatif Mojokerto-Batu.
Salah satu petugas Tahura Raden Soerjo, Ali Sodikin, mengatakan mayat tersebut telah dievakuasi pihaknya bersama petugas gabungan Polri-TNI.
"Kondisinya sudah membusuk, mengeluarkan bau menyengat. Mayat di dalam koper dibungkus karung putih," ujar Ali kepada wartawan, Rabu (7/6).
ADVERTISEMENT
Ali menyampaikan penemuan mayat itu berawal dari informasi Polrestabes Surabaya. Mereka bilang ada mayat korban pembunuhan yang dibuang di jurang tersebut.
"Informasi dari korlap diminta stand by menunggu ada (tim) Polrestabes Surabaya mau ke Gajah Mungkur katanya ada pembuangan mayat," ucapnya.
Petugas lain, Sugeng, menerangkan sebenarnya petugas sudah mengetahui ada bungkusan putih di jurang itu sejak Sabtu (3/6). Namun, petugas mengira itu bungkusan sampah.
"Kemarin (Sabtu 3/6) pas patroli sudah melihat itu. Tapi kami kira itu sampah," terangnya.