Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Polisi menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan dua bom pipa di gerai ponsel Wanky Cell, Bekasi. Saat penggeledahan, polisi membawa lima kardus dan sebuah koper yang diduga berisi alat-alat untuk meracik bom.
ADVERTISEMENT
Polisi menduga penemuan bom ini masih terafiliasi dengan jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang belum lama ini ditangkap. “Jadi ada kaitannya dengan dia sebagai JAD Lampung dan JAD Bekasi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Wanky Cell, Kamis (9/5).
Beberapa hari sebelumnya di Bekasi, tepatnya di Jatiasih, polisi menangkap Ilham alias Samuel dan Taripudin. Ilham berperan sebagai membuat bahan peledak jenis TATP bersama Taripudin. Saat itu, Ilham ditangkap lebih dulu, lalu berselang setengah jam, polisi menangkap Taripudin.
Namun, Taripudin tewas lantaran hendak melempar bom saat polisi berupaya menangkapnya. Polisi melumpuhkan Taripudin dan membuat bom tersebut meledak hingga membunuh dirinya.
Sementara tersangka berikutnya di Wanky Cell, Rafli, adalah pimpinan dari jaringan Lampung-Bekasi. “Dua orang tersangka dan sekarang tambah lagi, dan tersangka sendiri dia adalah kepala, artinya dia yang mengkoordinir dari yang telah kita lakukan penangkapan,” ucap Argo.
ADVERTISEMENT
Saat ini, polisi masih mendalami status Rafli di gerai tersebut.“Itu masih dikembangkan,” pungkas Argo.