Polisi Evakuasi 36 Jasad Para Penambang Emas Ilegal di Afrika Selatan

15 Januari 2025 1:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tambang emas. Foto: TTstudio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tambang emas. Foto: TTstudio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebanyak 36 jasad para penambang emas illegal berhasil dievakuasi di Afrika Selatan. Tapi, mereka memperkirakan jumlah korban masih akan bertambah. Pemerintah sendiri telah meminta para penambang liar ini untuk meninggalkan poros penambang sejak sebulan lamanya.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, sebelumnya polisi telah menangkap 82 orang yang selamat dari peristiwa itu.
"82 orang sudah ditangkap, dan akan dihukum karena melakukan penambangan ilegal, penyelundupan serta pelanggaran terkait undang-undang keimigrasian," kata Brigadir Athlenda Mathe dari kepolisian Afrika Selatan, Selasa (14/1).
Para penambang ilegal ini melakukan penambangan di salah satu tambang terluas di Afrika Selatan. Kini tambang itu telah ditinggalkan.
Pasalnya, menurut pemerintah Afrika Selatan, tak ada lagi hasil tambang yang menguntungkan. Tapi, banyak penambang ilegal berdatangan, berharap mereka masih bisa mendapat sisa-sisa emas dari pertambangan itu.
Para penambang itu pun mengais sisa-sisa tambang dengan peralatan seadanya. Mereka juga mengambil alih poros-poros tambang yang ditinggalkan.
Sementara polisi menyebut, bisa saja ada ratusan penambang yang masih berada di bawah tanah. Tapi jumlah pastinya belum diketahui.
ADVERTISEMENT
"Pekan lalu, kita menerima surat dari bawah tanah yang mengindikasikan bahwa di bawah sana ada 109 jenazah," kata Levies Pilusa, juru bicara kota Khuma, kepada AFP.
Surat itu juga menyebut, banyak penambang ilegal itu menderita HIV, tapi polisi enggan memberi mereka bantuan obat-obatan untuk menjaga mereka tetap hidup.
Pada November 2024, pengadilan memerintahkan agar polisi mengakhiri semua bentuk pembatasan pada poros-poros itu. Mereka juga meminta polisi membiarkan bantuan turun dari atas ke bawah tanah, termasuk makanan dan minuman kepada mereka yang ada di bawah tanah.
Perusahaan pertambangan profesional, pada Senin (13/1) juga mengerahkan sebuah alat pertolongan bernama Rescue Winder, untuk membuat lubang dan meraih para penambang yang terjebak itu.
ADVERTISEMENT
Menteri Pertambangan Afrika Selatan, Gwede Mantashe, sudah mengunjungi tambang itu pada Selasa ini. Ia menjelaskan, tambang itu tetap menarik perhatian para penambang liar, karena ada yang membeli mineral-mineral yang berhasil diambil.
"Mereka para penambang liar, mengambil emas dan membawanya ke seseorang. Seseorang itu harus bertanggung jawab," katanya.
"Barangsiapa yang mendapat keuntungan dari pertambangan emas, perlu bertanggung jawab penuh terhadap risiko yang ditimbulkan," tutup Mantashe.