Polisi Gagalkan Serangan Bom ke Gereja di Uganda

4 September 2023 0:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bom bunuh diri Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bom bunuh diri Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Percobaan serangan bom terhadap sebuah gereja katedral di Kampala, Uganda, berhasil digagalkan oleh polisi. Seorang pria yang membawa bom, yang disebut mencoba meledakkannya di tengah kerumunan jemaah, berhasil ditangkap.
ADVERTISEMENT
Ratusan jemaah dievakuasi dari Katedral Rubaga Miracle Center di ibu kota itu. Juru bicara polisi, Patrick Onyango menyebut pria tersebut mencoba memasuki halaman gereja sembari membawa bahan peledak.
"Kami telah melakukan 'peledakan terkendali' terhadap alat peledak rakitan yang terbuat dari paku, aki sepeda motor, charger dan telepon genggam yang akan digunakan dalam serangan itu,” kata Onyango dikutip dari AFP, Minggu (3/9).
Ternyata, polisi telah membuntuti pria tersebut sejak sebelum menuju gereja setelah menerima informasi tentang kemungkinan adanya serangan bom. Polisi menemukan bom di dalam ranselnya, saat melakukan penggeledahan.
Diduga, pria tersebut tidak beraksi sendiri. Polisi masih mengejar tiga pria lainnya. Hal itu usai sang pelaku, Ibrahim Kintu (28) mengungkapkan bahwa dia punya kaki tangan saat beraksi.
ADVERTISEMENT
Setelah penangkapan itu, katedral ditutup. Anjing pelacak dan petugas penjinak bom menyisir area. Hasilnya, tak ditemukan benda mencurigakan.
"Tuhan telah menyelamatkan kami dari kematian," kata pendeta Robert Kayanja.
"Teroris berada beberapa meter dari pintu masuk gereja, namun petugas keamanan memberikan perlawanan dan (dia) ditangkap sebelum dia dapat memasuki gereja dan meledakkan bom," kata penginjil Yoweri Museveni.
Polisi telah diperingatkan tentang kemungkinan serangan terhadap daerah-daerah berpenduduk termasuk gereja dan pusat perbelanjaan, menurut laporan polisi.
Pada bulan Juni, militan dari kelompok Allied Democrat Forces (ADF) melintasi perbatasan Republik Demokratik Kongo dan membantai 42 orang, termasuk 37 siswa, dalam serangan yang mengerikan di sebuah sekolah.
Peristiwa itu adalah serangan terburuk di Uganda sejak dua pemboman di Kampala pada tahun 2010 yang menewaskan 76 orang dalam serangan yang diklaim oleh kelompok Al-Shabaab yang berbasis di Somalia.
ADVERTISEMENT